jatimnow.com - Tumpeng Durian yang digelar Pemerintah Desa Kronto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan sukses menarik perhatian ribuan warga, para wisatawan dan Pemkab Pasuruan.
Ribuan warga tumpah ruah memadati sepanjang jalan Desa Kronto. Bahkan banyak di antaranya datang dari luar kota, seperti dari Pasuruan, Probolinggo, Pasuruan dan Mojokerto. Mereka khusus ingin melihat keseruan Tumpengan Durian.
Meski untuk menuju lokasi kegiatan ini cukup jauhnya dengan kondisi jalan yang menanjak ternyata tidak menyurutkan animo warga untuk berjalan berbondong-bondong menuju lokasi.
Baca juga: 3 Objek Wisata Pemkab Pasuruan Peroleh PAD Rp886 Juta Selama 2024
Begitu banyak varian durian lokal berkualitas yang dihadirkan di sepanjang ruas jalan Desa Kronto. Ada si Kasmin, si Laron, si Mrico, Musang King dan bermacam varietas lainnya. Soal rasa, jangan ditanya. Manis dan legit pastinya.
Selain berburu buah durian, pengunjung dapat melihat sesi rebutan gunungan durian yang disusun sedemikian rupa di atas ancak setinggi 9 meter. Tumpengan Durian ini memang khusus dibuat sebagai ungkapan rasa syukur warga sekitar atas panen durian di Desa Kronto.
Sesuai angka tahun ini, Tumpeng Durian yang dipasang di Simpang Empat Desa Kronto disusun dari 2015 buah durian lokal, sehingga tampak sangat tinggi menjulang dengan ketinggian 15 meter
Usai Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis bersama Wakil Bupati Pasuruan Terpilih, Shobih Asrori, Sekda Yudha Triwidya Sasongko, Camat Lumbang hingga Kepala Desa Kronto, Sodin, memukul gong bersama di depan Tumpeng Durian, ribuan warga langsung menyerbu durian hingga habis dalam hitungan menit.
Mereka rela berdesak-desakan untuk dapat membawa pulang durian, meski tajamnya kulit durian membuat beberapa orang mengalami luka di tangan.
"Karena durian sekarang masih cukup mahal. Jadi pas dibagikan, ya ikut berdesakan dengan warga lain. Seneng sih karena dapat dua buah," ungkap Winarno (46), salah satu warga Kecamatan Rembang, seperti dilansir pada laman Pemkab Pasuruan, Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Cara SIER Bantu Pengembangan Ekonomi Pasuruan
Sementara Kades Kronto, Sodin mengaku panen durian di Kronto pada tahun ini tak sebanyak tahun lalu. Salah satu faktor penyebabnya tak lain karena curah hujan yang begitu tinggi, terutama pada malam hari.
"Hujannya sering malam hari jadi kata orang di sini jadi sumber penyakit yang merusak durian. Kalau dari luar tidak kelihatan, tapi begitu dibuka busuk buahnya," terangnya.
Di tempat yang sama, Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis berharap kepada warga Kronto untuk menjaga konsistensi kebun durian dengan tidak mengalihfungsikan dengan yang lain.
"Karena Kronto ini surganya durian, jadi sayang sekali kalau tiba-tiba dalam beberapa tahun ke depan ada alih fungsi lahan. Jadi pertahankan kebun durian ini sebagai warisan yang akan diturunkan sampai ke generasi mendatang," harapnya.
Baca juga: Pemkab Pasuruan dan DPRD Teken Pakta Integritas, Ini 7 Poin Pentingnya
"Di Indonesia, penghasil Durian terbesar adalah Jawa Timur. Kabupaten Pasuruan nomor dua di Jawa Timur dengan 1.861.054 pohon Durian yang dibudidayakan. Dari sekian itu, 58 persennya ada di Kecamatan Lumbang. Jadi, jaga mutu, jaga kepercayaan Durian khususnya di Kecamatan Lumbang. Sehingga kualitasnya tetap terjaga," tuturnya.
Ditambahkannya, Tumpengan Durian sangat potensial dijadikan sebagai agenda tetap setiap tahunnya. Tentunya dengan konsep acara yang dikemas lebih menarik dan meriah lagi di perhelatan ke depannya.
Namun dibutuhkan kreativitas dari panitia penyelenggara agar mampu menyajikan media promosi potensi beragam jenis durian lokal berkualitas dengan segala keunggulan dan keunikannya.
"Event seperti ini harus jelas kapan waktu pelaksanaannya. Sehingga masyarakat bisa jauh-jauh hari sudah mengira-ngira kapan pelaksanaannya. Nanti bisa dibuat sebagai agenda tetap. Kalau bisa nanti bisa diambil alih atau kerja sama dengan Pemkab Pasuruan," tutupnya.