jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat 40 wilayah yang rawan terjadi bencana, baik banjir, angin kencang (puting beliung) maupun longsor.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pasuruan menggelar apel siaga bencana, Sentra Bangkodir, Bangil, Kabupaten Pasuruan, Rabu (05/12/2018). Sebanyak 5.000 relawan siaga bencana dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang mungkin saja datang di musim hujan ini.
"Ada 3 bencana yang kita antisipasi, yaitu angin kencang, banjir dan tanah longsor," jelas Bhakti Jati Permana, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Potensi Longsor Tinggi, PVMBG dan BPBD Ponorogo Pasang LEWS
Bhakti menjelaskan, dari pemetaan yang dilakukannya, terdapat 9 kecamatan yang rawan banjir, diantaranya Gempol, Beji, Kraton, Pohjentrek, Rejoso, Grati, Winongan dan Gondangwetan. Untuk daerah yang rawan longsor terdapat di 7 kecamatan, yaitu Tosari, Puspo, Lumbang, Tutur, Purwodadi, Prigen dan Gempol.
"Kalau daerah yang berpotensi terjadi puting beliung, tersebar di 24 kecamatan," beber Bhakti.
Baca juga: Tanah Longsor di Kesamben Blitar, 4 Pekerja Kandang Ayam Diduga Tertimbun
Lanjutnya, sampai saat ini, pos anggaran tidak terduga yang diserap BPBD Kab. Pasuruan untuk penanganan bencana selama tahun 2018 berkisar diangka Rp 1,7 miliar rupiah. Dari jumlah itu, sekitar Rp 1,1 miliar rupiah lebih terserap dalam penanganan bencana kekeringan serta untuk bencana banjir, terserap sekitar 500 juta lebih.
Di tempat yang sama, Irsyad Yusuf, Bupati Pasuruan, menambahkan jika bencana adalah bonus dari geografis wilayah Kabupaten Pasuruan yang memiliki banyak gunung dan laut. Tapi menurutnya, apabila karakter bencana dan perubahan cuaca dapat dipahami, maka resikonya bisa diminimalisir, baik yang menyangkit korban jiwa, luka-luka atau harta benda.
Baca juga: Unej Tinjau Kebencanaan dari Sisi Sosiologi, Gelar Praktikum di Lumajang
"Selain upaya tanggap darurat bencana, semua pihak terkait, harus lebih mementingkan mitigasi dan pengurangan indek resiko bencana," pungkas bupati yang akrab disapa Gus Irsyad ini.