Pixel Codejatimnow.com

Jokowi: Jadi Pemimpin Negara Harus Punya Pengalaman

Editor : Arif Ardianto  Reporter : LKBN Antara
Jokowi di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, (12/1/2018)
Jokowi di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, (12/1/2018)

jatimnow.com - Seseorang yang akan memimpin Indonesia dengan wilayah geografis yang luas dan masyarakat yang beragam harus memiliki pengalaman. Hal ini ditegaskan oleh Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi.

"Negara Indonesia yang luas tantangannya juga besar, sehingga pengalaman itu sangat penting," kata Joko Widodo saat menyampaikan sambutan di hadapan sekitar 10.000 orang, alumni perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia, di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, (12/1/2018).

Hadir pada deklarasi tersebut alumni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pajajaran (Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajahmada (UGM), Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Trisakti, dan perguruan tinggi lainnya.

Joko Widodo menjelaskan, pada saat dirinya terpilih sebagai Walikota Surakarta, dia memerlukan waktu sekitar satu setengah tahun untuk beradaptasi dari dunia usaha ke pemerintahan.

Baca juga:
Jokowi Tinjau Alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Ini Penjelasan KSAU

"Di tingkat kota saja, saya perlu waktu 1,5 tahun untuk belajar. Apalagi orang yang belum punya pengalaman (pemerintahan) ingin mengelola negara ....," katanya tanpa meneruskan kalimatnya.

Joko Widodo mengatakan hal itu, saat menceritakan pengalamannya di pemerintahan di hadapan para alumni perguruan tinggi.

"Saya ingat pada 2005, saat jadi calon walikota. Saya berhadapan dengan calon incumbent (petahana) dan calon dari pengusaha terkenal. Alhamdulillah saya menang, meskipun kemenangannya tipis," katanya.

Jokowi yang berlatar belakang pengusaha furnitur menyatakan, pada awal menjadi walikota dirinya kaget karena ilmu di dunia usaha sangat berbeda dengan di pemerintahan.

"Saya memerlukan waktu sekitar 1,5 tahun untuk beradaptasi dan memahami manajemen pemerintahan dengan baik," katanya.

Pada saat menjadi walikota di periode kedua, Jokowi mengaku sudah lancar memimpin pemerintahan tingkat kota. Dari Kota Surakarta, Jokowi mendapat amanah menjadi calon gubernur DKI Jakarta dan dengan bekal pengalaman di Surakarta, dia terpilih sebagai gubernur.

Berikutnya, pada pemilu presiden 2014, Jokowi bersama Yusuf Kalla maju sebagai capres-cawapres dan terpilih untuk memimpin Indonesia selama lima tahun.

"Semua pengalaman dan karir saya di pemerintahan, memerlukan pengalaman. Memimpin di tingkat kota saja memerlukan pengalaman, apalagi memimpin negara sebesar Indonesia," katanya.

Baca juga:
Presiden Jokowi Cek Pesawat Tempur F16 di Madiun, Antarkan Bantuan ke Gaza