Pixel Codejatimnow.com

Kartu Diblokir, Gerai Operator Seluler 'Digeruduk' Pelanggan

 Reporter : Erwin Yohanes
Warga mengantre disalah satu gerai.
Warga mengantre disalah satu gerai.
jatimnow.com - Masyarakat dari berbagai wilayah di Blitar Raya 'menggeruduk' gerai operator seluler, yang ada di Jalan Kalimantan Kota Blitar.
 
Kedatangan mereka untuk meminta informasi, soal pemblokiran yang dilakukan operator seluler. Sebab, masyarakat yang datang disebut belum melakukan registrasi kartu seperti yang instruksikan oleh pemerintah pusat.
 
Pemblokiran kartu seluler tersebut tak pelak membuat masyarakat kelabakan. Sebab nomor ponsel yang mereka gunakan sehari-hari mendadak tak bisa dipakai untuk berkomunikasi.
 
"Dulu itu awalnya saya sudah daftar dan katanya berhasil. Kan ada laporan balik ngasih tau kalau sukses. Tapi setiap hari itu ada SMS yang katanya suruh daftar lagi. Kata temen-temen suruh mengabaikan. Tapi kemarin tiba-tiba ada SMS lagi yang bilang kalau nomor saya diblokir," kata Hermanto (28) warga Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (27/03/2018).
 
Ia rela antri berjam-jam hanya agar kartunya kembali bisa digunakan lagi. Meski diblokir dan tak bisa digunakan untuk SMS maupun telepon, Hermanto mengaku jumlah pulsa yang ada tidak berkurang.
 
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Diah Purnama Sari. Warga Sananwetan, Kota Blitar tersebut mengaku datang ke gerai Indosat untuk mengurus SIM Card prabayar milik suaminya yang juga terblokir.
 
"Awalnya suami saya sudah melakukan registrasi tapi gagal terus. Balasan dari pihak Indosat melalui SMS berbunyi jika nomor KK yang dimasukkan tak sesuai. Padahal sebelumnya saya melakukan registrasi dengan nomor KK yang sama berhasil," kata dia.
 
Ia mengaku memilih ikut mengantri karena kartu prabayar milik suaminya digunakan untuk berkomunikasi dengan rekan kerjanya.
 
Jika tak segera diurus, maka dapat menghambat pekerjaan. "Kalau begini terus bisa nggangu pekerjaan," ungkapnya
 
Sementara itu menurut keterangan petugas sekuriti Dika Alif, antrean panjang terjadi sejak kemarin Senin (26/03/2018). Perharinya tak kurang dari 500 antrean memadati Gerainya.
 
"Tapi kalau untuk wawancara bisa ke Kediri aja mas. Karena manajer ataupun penanggungjawab ada di sana," kata dia.
 
Reporter: Gloria
Editor: Erwin Yohanes