Pixel Code jatimnow.com

KH Ma'ruf Amin: Tsunami Teknologi Lebih Berbahaya

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Jajeli Rois
KH Ma'ruf Amin
KH Ma'ruf Amin

jatimnow.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 KH Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk mewaspadai tsunami teknologi, yang dinilai lebih berbahaya dibandingkan dengan bencana tsunami air.

Baca juga:
Relawan Jokowi di Jatim Mulai Beralih ke Prabowo, Sadad: Publik Bebas Menafsirkan


Hal itu disampaikan cawapres yang berpasangan dengan capres Jokowi di saat memberikan sambutan di acara launching Rumah Kerja Nusantara JOKMA dan deklarasi JOKMA Jawa Timur, di Jalan Trunojoyo, Surabaya, Kamis (24/1/2019).

"Jangan terprovokasi oleh hoax. Kita ingin menang dan mengajak semua warga bergerak dari rumah ke rumah, dari orang per orang, man to man, door to door dan seterusnya," ujar KH Ma'ruf Amin.

Cawapres paslon nomor urut 01 ini juga mengajak semua relawan, koalisi partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf, dan tim sukses, untuk terus menyakinkan pasangan ini hingga seluruh lapisan masyarakat.

"Bahwa Indonesia ke depan lebih baik dan terbukti pada periode pertama Pak Jokowi," tuturnya sambil menceritakan tentang keberhasilan Presiden Jokowi membangun berbagai infrastruktur seperti tol Trans Jawa, Trans Sumatera, Trans Kalimantan hingga Trans Papua.

"Papua tidak tersentuh oleh presiden-presiden sebelumnya. Di era Pak Jokowi, sekarang ada trans Papua," tuturnya.

KH Ma'ruf Amin juga mengajak masyarakat mewaspadai dan tidak mudah terprovokasi berita-berita hoax. Pasalnya, berita hoax akan merusak bangsa, mengadu-domba dan memecah belah bangsa," katanya.

Berita-berita hoax tersebut diibaratkan seperti tsunami teknologi. Tsunami teknologi itu dinilai lebih berbahaya daripada tsunami air.

"Mestinya teknologi itu kan membawa kemanfaatan bagi masyarakat. Tapi, kalau diisi adu fitnah, adu domba, hoax, ini memberikan mudharat-sesuatu yang tidak menguntungkan," ujarnya.

"Maka tsunami teknologi itu bahayanya lebih besar. Kalau tsunami air yang terdampak di wilayah itu. Kalau tsunami teknologi dampaknya bisa se Indonesia. Ini bahayanya dan bisa menimbulkan konflik. Naudzubillah," tuturnya.




Baca juga:
Baliho '2024 Ikut Pak Jokowi' Disebut Sikap Politik yang Ambigu