Pixel Codejatimnow.com

Presiden Jokowi Bagikan 5.153 Sertifikat Tanah Se-Malang Raya

 Reporter : Erwin Yohanes
Presiden menyerahkan sertifikat tanah di Malang.
Presiden menyerahkan sertifikat tanah di Malang.

 

Baca juga:
Jokowi Tinjau Alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Ini Penjelasan KSAU

jatimnow.com-Presiden Joko Widodo membagikan 5.153 sertifikat tanah ke warga se-Malang Raya.
 
Penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat itu digelar di GOR Ken Arok Kota Malang, pada Rabu (28/3/2018).
 
"Coba sertifikatnya diangkat tinggi-tinggi agar kelihatan semua sertifikat sudah diserahkan dan tidak ada pengibulan," kata Presiden Jokowi.
 
Warga penerima sertifikat itu pun mengangkat masing-masing sertifikatnya. 5.153 sertifikat tanah itu terdiri dari warga Kota Malang sebanyak 1.128 sertifikat. Warga di Kabupaten Malang sebanyak 4.000 sertifikat dan 25 sertifikat untuk warga dari Kota Batu.
 
Dalam sambutannya, Presiden menjelaskan bahwa sertifikat tersebut sangat penting.
 
Apalagi sekarang ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki tanda bukti hukum atas tanah atau lahan mereka.  Dampaknya, banyak sengketa pertanahan di masyarakat.
 
"Setiap ke daerah, saya sering mendengar keluhan soal sengketa tanah dan lahan. Baik (sengketa) masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah maupun masyarakat dengan pengusaha," ujarnya.
 
Presiden Jokowi menerangkan, pada Tahun 2017 pemerintah menargetkan penerbitan sebanyak 5 juta sertifikat.
 
Sedangkan pada tahun ini, sebanyak 7 juta sertifikat. Tahun 2019, ditargetkan 9 juta sertifikat. Jokowi berharap, pada tahun 2023 sertifikat di seluruh Jawa Timur rampung.
 
Ia mengingatkan kepada masyarakat agar menyimpan dan menjaga sertifikat tersebut dengan baik.
 
Caranya diberi plastik dan di-foto copy sebelum disimpan di dalam lemari, agar tidak rusak dan ada fotocopy-nya bila yang asli hilang.
 
Presiden juga menyampaikan pesannya kepada masyarakat penerima sertifikat, agar berhati-hati dalam menggunakannya sebagai jaminan, untuk pinjaman di bank. Diharapkan, perlu perhitungan dan kalkulasi yang matang.
 
"Tolong pinjamannya digunakan untuk modal kerja, modal usaha, modal investasi. Jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang berbau kenikmatan seperti beli mobil atau motor. Yang dibelikan motor atau mobil dari keuntungan saja, bukan dari pinjaman," pesannya.
 
Reporter: Jajeli Rois
Editor: Erwin Yohanes