Pixel Codejatimnow.com

Jelang Imlek, Pengrajin Lampion Bambu di Banyuwangi Banjir Pesanan

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Pengrajin lampion di Desa Gintangan menyelesaikan pesanan
Pengrajin lampion di Desa Gintangan menyelesaikan pesanan

jatimnow.com - Pengrajin lampion di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi mengalami lonjakan pesanan jelang Hari Raya Imlek yang jatuh pada 5 Februari.

Di desa yang terkenal dengan penganyam bambu itu kini mendapat pesanan lampion lebih banyak daripada bulan sebelumnya. Seperti yang diungkapkan Bayu Wilie Pratama (33) ini, menjelang perayaan Imlek pesanan lampion meningkat hingga dua  kali lipat.

Pada bulan-bulan biasa, kata Ia, pesanan lampion yang diterimanya berkisar antara 30 hingga 50 buah per bulan. Melayani rumah makan dan restoran sebagai pendukung interior atau eksterior.

"Per bulan antara 30 sampai 50 buah, sekarang sampai 100. Dipesan untuk di Klenteng. Kalau di bulan biasa digunakan di warung-warung untuk eksterior atau interior," kata Bayu Willie Pratama, Kamis (31/1/2019).

Menurutnya, pemesan lampion itu biasanya melalui seorang perantara yang dipasarkan ke klenteng-klenteng di Sidoarjo. Selain itu, tidak sedikit pelanggan datang langsung ke toko kerajinan miliknya.

"Saya jualnya dengan harga Rp 55 ribu hingga Rp 75 ribu yang bentuk bola, melihat ukuran besar-kecilnya," ujarnya.

Untuk pesanan keranjang buah dan tempat kue, justru mengalami penurunan menjelang Hari Raya Imlek. Dimana keranjang atau tempat kue dijualnya ke wilayah Malang, Surabaya dan kota-kota lainnya di Jawa Timur.

"Kalau untungnya sendiri per bulan bisa Rp 20 sampai Rp 40 juta. Tapi itu dari seluruh kerajinan bambu yang kami buat," tegasnya.

Baca juga:
Jadwal Imlek 2575 Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, Tahun Ini Tanpa Barongsai

Salah seorang pegawainya, Slamet Raharjo (21) mengatakan lampion berbahan bambu yang diproduksinya ada 2 jenis, yakni berbentuk bola dan tabung.

Untuk lampion bentuk tabung mengandalkan anyaman bambu bermotif Moto Puru, tampak tebal, kaku, dan kokoh. Sedang lampion bentuk bola bermotif Truntum yang memiliki 6 sisi. Konturnya cenderung tipis dan lentur, hingga serupa bola.

"Biasanya butuh waktu 3 hari untuk membuat 10 lampion. Yang lama saat memasang rotan penutup sambungan 6 bagian itu," kata Slamet.

Untuk lampion tabung per buah dihargainya Rp 20 ribu. Tapi, biasanya dijual dalam satu set, berisi 4 buah, kecil sampai besar.

Baca juga:
Pemkot Malang Fokus Kendalikan Inflasi Jelang Pemilu dan Imlek 2024

"Fenomena ini menunjukkan memang ada kenaikan pesanan," kata Untung, pegawai lainnya.