Pixel Codejatimnow.com

Presiden Jokowi Cicipi Kopi Rp 8 Ribu di Benteng Van den Bosch Ngawi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Presiden Jokowi saat menikmati kopi seharga Rp 8 ribu di Benteng Van den Bosch Ngawi
Presiden Jokowi saat menikmati kopi seharga Rp 8 ribu di Benteng Van den Bosch Ngawi

jatimnow.com - Usai melakukan kunjungan kerjanya di Magetan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana melanjutkan kunjungannya ke Ngawi, Jumat (1/2/2019).

Di Ngawi, Jokowi dan rombongan langsung menuju Benteng Van den Bosch atau Benteng Pendem. Selain melihat destinasi wisata sejarah itu, Jokowi dan rombongan menyempatkan diri ngopi bersama.

"Kopinya cuma seharga Rp 8 ribu. Murah kan?" ungkap Jokowi.

Jokowi mengaku, menikmati kopi dengan suasana asri di Benteng Van den Bosch itu memberi kenikmatan tersendiri.

Selain ngopi, Jokowi dan rombongan juga berkeliling di beberapa stan yang memang menyediakan berbagai makanan di Benteng Pendem yang dibangun sejak 1839 itu.

Jokowi juga melihat sejumlah komoditas lokal yang kemudian dibelinya untuk dijadikan oleh-oleh, seperti beras merah putih organik dan beras singkong dengan harga Rp 27 ribu per kilogram.

Baca juga:
Komentar La Nyalla Soal Presiden Boleh Kampanye: Itu kan Pendapat Jokowi

"Mahal memang, tapi tanpa glukosa yang baik untuk kesehatan. Saya beli semua, saya mau coba," tambah Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan akan menggandeng ahli purbakala untuk merestorasi benteng itu.

"Ini mungkin tahun ini separuh, tahun depan separuh. Dua tahun Insyaallah rampung. Karena untuk merestorasi bangunan seperti ini ada kaidah-kaidah kepurbakalaan yang harus diikuti," sambungnya.

Baca juga:
5 Rekomendasi, Alim Markus Bilang Begini, Maafkan Pembuang Sampah Sidoarjo

Ia menyebut, kaidah-kaidah tersebut dapat diterapkan dalam merestorasi Benteng Van den Bosch, sehingga, perbaikan benteng tidak bisa dengan cepat dibangun layaknya bangunan modern yang lain.

Jokowi memastikan, para ahli purbakala yang akan dilibatkan merupakan orang-orang yang jago merestorasi dan merevitalisasi berbagai bangunan warisan sejarah di Indonesia.

"Ini kan nanti yang penting didampingi dari ahli-ahli purbakala. Ini jago-jagonya sudah banyak mengenai merestorasi dan merevitalisasi," pungkasnya.