Pixel Codejatimnow.com

Bentrok Massa dan Polisi Pada Simulasi Pengamanan Pemilu di Malang

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Avirista Midaada
Simulasi pengamanan pemilu di Malang
Simulasi pengamanan pemilu di Malang

jatimnow.com - Puluhan massa yang tidak puas dengan pelaksanaan pemilu melakukan aksi unjuk rasa di Kota Malang menuntut pembubaran KPU dan menganulir hasil pemilu. Terjadi kerusuhan antara massa dan polisi serta TNI. Ini adalah bagian dari simulasi pengamanan pemilu di Malang.

Dengan membawa beberapa poster dan pengeras massa terus merangsek masuk ke Kantor KPU.

"Bubar, bubar, bubarkan KPU, bubarkan KPU sekarang juga," teriak aksi masa meminta KPU dibubarkan

Massa yang kian beringas membuat kepolisian melakukan negosiasi dengan perwakilan demonstran, namun tak ada hasil. Bentrokan pun tak terhindarkan, massa terus menyerang petugas keamanan yang berjaga.

Sempat terdengar dari walkie talkie, petugas keamanan melaporkan ke polres untuk meminta bantuan tambahan pasukan.

"Masa tidak bisa diatasi, mohon bantuan segera dikirim," laporan dari salah satu petugas keamanan.

Tak berselang beberapa lama, pasukan gabungan dari TNI dan Polri dengan tameng lengkap dan anjing pelacak dari Unit K9 turun lapangan membubarkan aksi demonstran yang mulai brutal.

Meski bala bantuan dari TNI dan Polri telah turun, masa aksi tetap memaksa maju menuntut KPU untuk dibubarkan.

"Jangan takut kawan-kawan, terus maju," teriak salah satu demonstran dengan pengeras suara.

Peringatan mundur terus diteriakkan kepolisian, namun massa terus bertindak brutal dan menyerang petugas.

Tak berselang lama, petugas mencoba membubarkan aksi massa dengan menyemprotkan gas air mata guna membubarkan massa. Beberapa orang yang dianggap sebagai provokator juga ditangkap.

Setelah diamankan para provokator tersebut, kepolisian berhasil mengendalikan suasana dan dapat membubarkan massa.

Simulasi pengamanan ini merupakan gabungan dari TNI dan Polri guna mengamankan pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Danrem 083 Baladhika Jaya, Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo menjelaskan, pembubaran masa yang dilakukan oleh gabungan TNI dan Polri kali ini merupakan bagian dari simulasi pengamanan pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang digelar di pada Jum'at (8/2/2019).

"Berbagai macam kemungkinan dapat terjadi, ini salah satu upaya pengaman yang kita lakukan," kata Bagus Suryadi usai simulasi.

Diharapkan dengan simulasi yang dilakukan oleh petugas gabungan kali ini, pemilu baik Pilpres maupun Pileg dapat diamankan oleh petugas dan berjalan dengan lancar.

"Ini sekaligus dalam rangka meningkatkan kemampuan seluruh personil," tambahnya

Simulasi pengamanan yang digelar di lapangan Rampal, Malang ini melibatkan 300 personel TNI dan Polri.

Baca juga:
Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?