Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Khofifah Minta Diskominfo Respon Langkah CETAR

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Gubernur Khofifah saat mengunjungi organisasi perangkat daerah (OPD) di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim
Gubernur Khofifah saat mengunjungi organisasi perangkat daerah (OPD) di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim

jatimnow.com - Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung tancap gas dalam pengaplikasian pelayanan kerja Cepat, Efektif, Tanggap dan Responsif yang diberi nama CETAR. Layanan ini akan diwujudkan selama 99 hari pertama bekerja.

Sistem yang akan dibuatnya itu dimantapkannya saat melakukan kunjungan kerja hari pertama di organisasi perangkat daerah (OPD) di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, Jumat (15/2/2019).

Dalam kunjungan kerja di hari pertamanya menjabat gubernur, Khofifah didampingi Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono dan Kabiro Humas Pemprov Jatim Aris Agung Paewai dan disambut Kepala Diskominfo Jatim, Ardo Sahak.

Dalam kunjungan itu Khofifah langsung memasuki ruang pusat komando dan dilanjutkan meninjau data center Pemprov Jatim. Menurut Khofifah kunjungan kerja itu, dirinya ingin mengetahui keberadaan Command Room, tempat memantau situasi terkini di wilayah Jatim.

"CETAR itu menjadi bagian dari layanan OPD di Pemprov, Cepat, Efektif, Tanggap, Trasnparan dan Responsif. Saya tanya sama pak Sekda, yang punya Command Room selama ini yang memberikan quick respon itu OPD yang mana? beliau bilang Dinas Kominfo," kata Khofifah, Jumat (15/2/2019).

Kunjungan ini, tambah Khofifah, menjadi bagian penting untuk bisa melakukan audit CETAR, mencari tahu apa yang kurang dari Dinas tersebut. Dengan demikian, masyarakat juga dapat turut mengaudit dari masing masing OPD, apakah sudah Cepat, Efektif, Tanggap, Trasnparan dan Responsif.

"Nah, kita juga melihat, kanalnya apa? Kanalnya disini ada akun twitter, yang merespon siapa? lalu ada kanal lagi bagian dari muaranya dotlapor. Itu Kemenpan RB, kalau dari dot lapor itu kan trafficnya jadi lama gitu," imbuhnya.

Sehingga, bagaimana tetap membangun kanal dengan dotlapor.co.id milik Kemenpan RB, tetapi Jawa Timur juga memiliki sendiri.

Selain itu, mantan menteri sosial ini berharap ada monitoring khusus memantau perubahan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan makanan di setiap harinya.

"Monitoring harus dilakukan setiap hari, karena harus quick respon. Termasuk didalamnya adalah kita berharap akan ada referensi harga komoditas tertentu. Kalau tadi saya bilang coba kita lihat, itu saya berharap orang akan tahu harga katakan bawang merah, berapa sih sebetulnya, petani tahu bahwa harganya sekian," katanya.

Selain monitoring, untuk bahan kebutuhan pokok, Khofifah juga akan memaksimalkan ware house atau resi gudang. Sehingga dapat mengetahui stok yang ada dikala naik dan turunnya harga.

"Ada berapa titik sih Pemprov punya resi gudang, bagaimana supaya bawang merah itu ditaruh di resi gudang, mereka dapat harga normal, harga komersial. Kalau suatu saat ada kenaikan harga, mereka akan tetap menikmati kenaikan harga itu," jelasnya.

Jadi, kata Khofifah, resi gudang akan masuk pada kanal perlindungan harga, produk produk petani. Seperti kopi, kakao, bawang, dan masih banyak produk pertanian atau sektor agro yang ada di Jawa Timur.

"Tapi perlindungan terhadap komoditas komoditas andalan dan unggulan ini kan harus terus dibenahi, terus diperbaiki," paparnya.




Baca juga:
Video: ASN Pemprov Jatim Beri Ucapan Pada Apel Terakhir Khofifah-Emil