Pixel Codejatimnow.com

Empat Kabupaten Adopsi Program Inovasi Banyuwangi

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama sejumlah kepala daerah
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama sejumlah kepala daerah

jatimnow.com - Empat kabupaten di Indonesia secara bersama berkunjung ke Banyuwangi. Kedatangan mereka untuk menjalin kerja sama penerapan sejumlah program inovasi yang digeber di Banyuwangi untuk diterapkan di daerah masing-masing.

Empat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Semarang Provinsi Jawa Tengah, Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, dan Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.

Sejumlah program inovasi yang akan dikerjasamakan antara lain perihal e-kinerja, mal pelayanan publik, e-village budgetting (evb), ekonomi kreatif, pengembangan pariwisata, perbaikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), hingga Sistem Informasi Perencanaan, Penganggaran, Pengelolaan Keuangan Daerah Terpadu (Simral).

Dari empat daerah tersebut, dua diantaranya yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Semarang langsung melakukan penandatanganan MoU di Pendopo Kabupaten, Rabu (27/2/2019).

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyampaikan, Banyuwangi telah mengalami lompatan yang signifikan dalam tujuh tahun terakhir. Terutama, dari segi penataan dan pengembangan pariwisata.

"Inilah yang menginspirasi kami datang kemari. Lebak memiliki karakter yang hampir sama dengan Banyuwangi. Sebagai kabupaten terluas di Provinsi Banten, kepemilikan lahan masyarakat relatif kecil karena sebagian lahan merupakan kawasan hutan lindung, wilayah PTPN VIII, dan perhutani. Kami ingin belajar bagaimana mensinergikan sumber-sumber daya ini menjadi satu keunggulan yang dapat mendukung sektor pariwisata sehingga bisa menjadi trigger untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Iti.

Selain pariwisata, Iti juga ingin belajar tata kelola pemerintahan.

"Kami juga ingin belajar e-SAKIP. Banyuwangi SAKIP nya sudah A, Lebak masih BB. Semoga setelah belajar dari sini, Sakip kami bisa meningkat," imbuhnya.

Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha juga mengatakan hal yang senada. Kedatangannya ini untuk belajar tata kelola pemerintahan dan pemberdayaan potensi daerah.

"Kami ingin belajar e-planning, sistem pengelolaan keuangan desa berbasis online e-village budgetting, e-health, dan masih banyak lainnya. Intinya kami ingin belajar banyak hal dari Banyuwangi yang sangat fenomenal ini," kata Ngesti.

Selanjutnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru Said Ahmad menambahkan program yang ingin diadopsi dari Banyuwangi adalah tata kelola pemerintahan.

"Sama seperti Kabupaten Lebak, kami juga ingin belajar tentang manajemen Sakip dan penghitungan e-kinerja bagi pegawai," ujarnya.

Sementara itu, program yang ingin direplikasi Kabupaten Kapuas adalah sistem aplikasi e-kinerja dan e-pad. Sebelumnya, banyak daerah di Indonesia juga telah meneken perjanjian kerja sama dengan Banyuwangi. Mereka tertarik mengadopsi program inovasi Banyuwangi untuk diaplikasikan di daerahnya. Mulai dari inovasi di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, pelayanan publik, hingga tata lelola pemerintahan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada daerah yang ingin sharing program inovasi Banyuwangi.

"Kami senang apa yang dilakukan Banyuwangi bisa menginspirasi daerah lain di Indonesia. Era kompetisi telah usai. Yang harus dilakukan adalah saling berkolaborasi agar daerah bisa maju bersama-sama,' imbuh Anas.

"Sampai saat ini, Banyuwangi juga masih terus belajar dan berbenah. Jika ada inovasi daerah lain yang kami rasa bisa diterapkan di Banyuwangi, ijinkan kami untuk mereplikasinya," pungkasnya.



Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut