Pixel Codejatimnow.com

Ini Pelaku Penyerang Kereta Api Jurusan Malang di Surabaya

Anggota Unit Reskrim menunjukkan pedang penghabisan yang dipakai salah satu pelaku penyerangan.
Anggota Unit Reskrim menunjukkan pedang penghabisan yang dipakai salah satu pelaku penyerangan.

jatimnow.com - Pasca dikabarkan ada penyerangan di Stasiun Pasar Turi dan Stasiun Gubeng Lama Surabaya, Senin (2/4/2018), Sebanyak 6 pemuda akhirnya diamankan ke Mapolsek Bubutan.

Hingga saat ini, mereka masih menjalani pemeriksaan pemeriksaan di ruang penyidik Unit Reskrim Polsek Bubutan.

Dari 6 pemuda yang diamankan, dua diantaranya berpotensi menjadi tersangka. Sebab, satu pemuda terbukti membawa senjata tajam jenis pedang penghabisan sepanjang 60 cm.

Baca juga: Kereta Api Jurusan Malang di Surabaya Diserang, Kaca Jendela Pecah

Satu lainnya terbukti ikut memukuli salah satu penumpang kereta yang pada Senin (2/4/2018) dini hari sekitar pukul 01.00 Wib, sedang menunggu taxi online di depan Stasiun Pasar Turi.

"Masih kami periksa 6 pemuda yang kami amankan dari depan stasiun pasar turi dini hari tadi," sebut Kapolsek Bubutan, Kompol Dies Ferra Ningtyas.

Baca juga:
Ratusan Pemuda Geruduk Stasiun Gubeng, Ada Apa?

Dari hasil pemeriksaan sementara, pemuda yang membawa sajam itu diketahui berinisial AA (20) asli Surabaya. Sedangkan yang ikut memukul korban adalah MG (19) juga asli Surabaya. Sedangkan 4 lainnya, tidak terlibat penyerangan.

"Empat pemuda lainnya kami amankan juga karena ada di sekitar TKP saat itu. Untuk menghindari penyerangan susulan," tegas Ferra.

Sementara itu, korban diketahui Daus (22), asal Bogor. Dia saat itu turun dari kereta dan langsung menuju depan Stasiun Pasar Turi untuk menunggu taxi online yang dipesannya. Namun, tiba-tiba dirinya dikeroyok puluhan pemuda. Akibatnya, Daus menderita sejumlah luka pada tubuhnya termasuk kepala.

Baca juga:
2 Pemuda Diserang Sekelompok Orang Tak Dikenal di Stasiun Gubeng

"Tapi kondisi korban tidak parah. Dan setelah membuat laporan di kantor kami, korban langsung bisa melanjutkan perjalanannya," pungkas Ferra.

Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Arif Ardianto