Pixel Codejatimnow.com

Disbudpar Mengaku Kecolongan Soal Tarian Erotis di Banyuwangi

Editor : Arif Ardianto  
Kepala Disbudpar Banyuwangi, MY Bramuda
Kepala Disbudpar Banyuwangi, MY Bramuda

jatimnow.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengaku kecolongan terhadap beredarnya video tarian erotis di acara pameran modifikasi mobil di Gedung Wanita Banyuwangi. Disbudpar juga menilai acara itu tidak sesuai dengan izinnya. 

Kepala Disbudpar MY Bramuda mengatakan, berdasarkan izin yang dikeluarkan sesuai dengan proposal yang diajukan untuk acara pameran modifikasi mobil dan penyerahan hadiah bagi pemenang. 

“Alibinya kemarin katanya panitia nggak tahu, yang kita tahu memang di rundown acaranya fashion show bukan itu (tarian erotis). Kejadian itu menurut saya tidak sesuai dengan izin yang kita keluarkan,” kata Bramuda kepada jatimnow.com, Senin (2/4/2018). 

Bramuda menyebut, tarian yang terjadi di gedung milik pemerintah daerah, Minggu (1/4/2018) tersebut telah melanggar Peraturan Daerah tentang larangan hiburan malam dan diskotik.

Ia juga mengaku sudah melihat beberapa video yang beredar di media sosial. 

Baca juga:
Pilihan Pembaca: Tertabrak Truk, Korban Mutilasi, Layanan Striptis

“Tapi justru di sana terjadi seperti itu (tarian erotis), yang jelas-jelas melanggar Perda. Sehingga kami meminta pihak kepolisian untuk mengusut apa motif dibalik itu semua,” paparnya.

Kejadian ini, lanjut dia, menjadi preseden buruk bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi dan institusi yang dipimpinnya. 

“Kita tidak terima karena digunakan untuk hal-hal seperti itu. Kami meminta hal itu untuk ditindak tegas karena telah melanggar izin yang kita berikan. Izinnya ini-ini ternyata kok tidak sama, ya resikonya harus ditanggung oleh EO (event organizer, red),” imbuh Bramuda. 

Baca juga:
Diduga Sediakan Layanan Striptis, Kafe-Karaoke di Kediri Digerebek Polda Jatim

Seperti diberitakan sebelumnya, video tarian erotis diduga mewarnai pameran dan modifikasi otomotif yang digelar di Gedung Wanita Banyuwangi. Video itu pun beredar.

Video itu menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk tokoh perempuan yang juga anggota DPRD Banyuwangi.

Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto