Pixel Codejatimnow.com

Bajak Laut Pirates Of Caribbean Ramaikan Pawai Ogoh-ogoh di Surabaya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
Ogoh-ogoh berbentuk karakter bajak laut 'Dead Man's Chest'
Ogoh-ogoh berbentuk karakter bajak laut 'Dead Man's Chest'

jatimnow.com - Perayaan Hari Raya Nyepi 1941 Tahun Caka di Surabaya, diramaikan dengan pawai 12 Ogoh-ogoh di Pura Segara, Kenjeran, Rabu (6/3/2019). Namun ada 1 yang menarik yakni Ogoh-ogoh berbentuk karakter bajak laut 'Dead Man's Chest' yang diadaptasi dari film Pirates Of Caribbean.

Pawai yang dimulai sekitar pukul 15.30 Wib tersebut menempuh perjalanan sejauh 3 kilometer dengan rute dari Pura Segara yang berada di Jalan Memet Sastrowirya-Jalan Memet-Jalan Gading Pantai-Jalan Kenjera-Jalan Wiratno dan berakhir di Pura Segara.

Acara puncak dilaksanakan di pertigaan antara Jalan Wiratman dengan Jalan Abdul Latief dengan memutar-mutar Ogoh-ogoh di tengah jalan. Dalam pawai ini diikuti oleh sejumlah orang dari berbagai kalangan, mulai anak-anak, mahasiswa hingga orang dewasa.

Sabha Walaka Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Nyoman Sutantra mengatakan 12 Ogoh-ogoh itu mempunyai arti. Yaitu sebelas Ogoh-ogoh memiliki arti kesatuan dan keharmonisan, dan satu Ogoh-ogoh kecil diartikan sebagai dua belas bulan dalam setahun.

"Ada 11 ogoh-ogoh yang besar dan 1 yang kecil. 11 (ogoh-ogoh) artinya memang kembar (angka satu yang sama) kan gini semua keharmonisan jadi semua manusia dan sang pencipta, harmonis manusia dengan alam, manusia dengan manusia harmonis dan 12 artinya apa? setahun itu, isinya 12 bulan makanya ada kecil 12 itu," kata Nyoman saat ditemui di lokasi.

Baca juga:
1 Napi di Lapas Kelas I Malang dapat Remisi Hari Suci Nyepi

Nyoman menjelaskan, Hari Nyepi pada tahun ini bertemakan Catur Brata Penyepian Sukseskan Pemilu 2019. Dalam artian bahwa Catur Brata tercapai maka Dharma Santi atau harmonis dan kedamaian juga dapat dicapai. Sehingga, keharmonisan itu bakal berlangsung hingga setahun lamanya.

"Makanya pesan kita Dharma Shanti dan Tri Hita Karana (Tiga Terciptanya Kebahagiaan) karena kita harmonis itu kan selalu kita sucikan pikiran kita dengan keharmonisan dan kebijaksanaan kemudian sucikan perkataan kita dengan kesantunan dan perbuatan kita dengan baik," ungkapnya.

Pawai Ogoh-ogoh berakhir sekitar 17.19 Wib, diiringi dengan tarian kecak di depan Pura Segara. Usai pawai, umat kemudian melanjutkan dengan pembakaran Ogoh-ogoh.

Baca juga:
Nyepi Bareng Awal Ramadan, Forkopimda Kota Malang Ajak Semua Umat Jaga Kerukunan