Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Khofifah Minta Kemenag Datangi 'Kampung Kiamat' di Ponorogo

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan terkait doktrin kiamat di Ponorogo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan terkait doktrin kiamat di Ponorogo

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim segera turun melakukan pendekatan serta mempelajari 60 warga di Ponorogo yang eksodus ke Malang karena diduga terdoktrin kiamat.

"Saya memilih tidak berkomentar dulu ya. Kecuali nanti setelah kami bertemu yang bersangkutan, kok sampai mereka percaya hal yang kemudian menurut saya agak kurang diterima kalau hal ini dipercaya," ujar Bupati Khofifah usai menghadiri Sidang Paripurna di Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (14/3/2019).

Meski begitu, Gubernur Khofifah meminta agar Kemenag Jatim segera mencari tahu penyebab warga Ponorogo yang mempercayai kiamat akan segera datang tersebut.

"Saya minta Kepala Kantor Kemenag Ponorogo dulu untuk mengonfirmasi sebetulnya apa yang terjadi dengan kelompok ini. Terus bisa konfirmasi kepada pimpinan," ungkapnya.

Gubernur perempuan di Jawa Timur itu juga mengaku tidak serta merta percaya dengan berita kiamat yang ramai muncul 2012 silam. Saat itu ia langsung datang ke Distrik Maya di Meksiko untuk mencari tahu sebenarnya yang terjadi.

Baca juga:
Video: Warga Terdoktrin Kiamat Nyoblos Pemilu di Ponorogo

"Saya datang apa yang bikin orang percaya, oh ternyata kalender mereka ternyata habis 2012," bebernya.

Namun menurutnya, kasus yang terjadi di Ponorogo itu berbeda. Sehingga dirinya mencoba menyikapinya dengan kearifan lokal.

Baca juga:
Nyoblos Pemilu, Warga Ponorogo yang Terdoktrin Kiamat Pulang Kampung

Dalam satu bulan terakhir, sebanyak 16 kepala keluarga (KK) atau 52 orang asal dari Dusun Gulun dan Dusun Krajan, Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo disebut eksodus ke Kecamatan Kasembon, Malang.

Angka warga Ponorogo yang disebut eksodus ke Malang bertambah 60 warga setelah 8 warga Desa Semanding, Kecamatan Kauman dan Desa Tatung, Kecamatan Balong, Ponorogo juga disebut eksodus ke Malang.