Pixel Codejatimnow.com

Ajaran yang Dianut Warga Kampung 'Kiamat' Disebut Tidak Ada Dalam NU

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Mita Kusuma
Ketua Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PC NU) Ponorogo, Fachtul Aziz
Ketua Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PC NU) Ponorogo, Fachtul Aziz

jatimnow.com - Ketua Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PC NU) Ponorogo, Fachtul Aziz angkat bicara perihal ajaran yang dianut warga ‘Kampung Kiamat’ Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo. Karena santer terdengar bahwa ajaran yang dianut ada hubungannya dengan NU.

Ia mengatakan bahwa sebelum viral tentang doktrin kiamat membuat 52 warga Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, dirinya sudah mendapatkan kabar. Ia pun meminta PC NU Kecamatan Badegan turun langsung mempelajari.

Hasilnya, lanjut Aziz, memang ada 16 kk dengan jumlah 52 orang warga pindah besar-besaran atau eksodus ke Pulausari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Mereka diduga terkena doktrin kiamat oleh pengajian di Padepokan Gunung Pengging.

Santer terdengar mereka yang menjadi jamaah pengikut KT. Dengan nama ajarannya Thoriqoh Akmaliyah  Ash-Sholihiyah.

"Yang di Malang dibawahnya NU. Tapi di Ponorogo ajaran yang dianut warga di Watubonang tidak ada dalam NU. Bukan, itu bukan ajaran NU," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, selama kurang lebih sebulan ada 16 KK terdiri 2 KK dari Dusun Gulun dan 14 KK dari Dusun Krajan pindah ke Kecamatan Kasembon, Malang.

Ke 52 warga tersebut pergi dari desanya dengan menjual tanah, rumah dan hartanya untuk menuntut ilmu ke Malang. Mereka terkena doktrin tentang hari kiamat.

Baca juga:
Video: Warga Terdoktrin Kiamat Nyoblos Pemilu di Ponorogo