jatimnow.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dinilai belum memutuskan memilih Eri Cahyadi untuk meneruskan memimpin Surabaya.
Posisi Kapala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya dipandang belum cukup kuat atau aman. Nama Eri Cahyadi masuk dalam bursa calon wali kota Pilwali Surabaya 2020.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu disebut masih mengukur respon masyarakat terhadap Eri Cahyadi, atau istilahnya tes ombak. Eri Cahyadi mengaku mendapat tugas untuk membesarkan NU dan menghijaukan Surabaya.
Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura, Surokim mengatakan, Risma masih mengukur respon warga Nahdlatul Ulama (NU) yang digambarkan dengan kelompok 'hijau' di Surabaya bisa menerima orang-orang dekatnya.
"Belum tentu juga jago Bu Risma itu Pak Eri. Bu Risma masih penasaran dengan kekuatan warga Surabaya hijau saat pilgub kemarin yang mengalahkan jagonya di Surabaya," jelas Surokim kepada jatimnow.com, Kamis (14/3/2019).
Dalam hal ini, Surokim menegaskan bahwa Risma berhitung betul dengan kekuatan 'hijau' setelah terbukti pada kontestasi Pilgub yang memenangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Kemenangan Khofifah-Emil di Surabaya, menurut Surokim sedikit banyak menyadarkan Bu Risma akan kekuatan alternatif di luar kelompok 'merah' yang bisa sebagai kekuatan penyeimbang di Surabaya.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"Jadi Bu Risma menganggap dan berhitung bahwa Nahdliyin itu kuat di Surabaya. Menurut pengamatan saya, Bu Risma sekarang berhitung betul terhadap kekuatan hijau di Surabaya pascapilgub," imbuhnya.
Surokim juga menyebut bahwa orang-orang dekat Risma saat ini kurang mendapat perhatian di lingkungan PDI Perjuangan atau kubu 'merah'.
"Di lingkaran kelompok 'merah', posisi orang Bu Risma tidak kuat pengaruhnya. Faksi-faksi 'merah' cukup dominan kekuatan Pak Whisnu (Ketua DPC PDIP Whisnu Sakti Buana)," imbuhnya.
Menghadapi fakta ini, lanjut Surokim, Risma memainkan 'tarian baru' dengan menanamkan pengaruh di kelompok 'hijau' Surabaya.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Menurut saya itu tidak mudah. Bu Risma butuh usaha ekstra karena sejauh ini hanya punya peluang merebut pengaruh di kalangan 'hijau' kultural dan cukup berat mendapat dukungan 'hijau' struktural," bebernya.
Namun, Surokim menyebut, jika Risma berhasil dengan 'tarian barunya', kekuatan wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini akan sangat dahsyat, termasuk bagi siapa saja yang akan didukung oleh Risma.
"Akan dahsyat pengaruhnya bagi siapa saja yang didiukung Bu Risma karena tinggal memainkan kombinasi 'hijau', birokrasi dan sebagian 'merah';" pungkas Surokim.