Pixel Code jatimnow.com

Bupati Ipong Minta Gus Romli Malang Datangi 'Kampung Kiamat' Ponorogo

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni

jatimnow.com - Dugaan doktrin kiamat hingga membuat 60 warga Ponorogo eksodus santer dikaitkan dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Falahil Muhtadin, di Kecamatan Kesambon, Kabupaten Malang.

Santernya pengaitan doktrin kiamat dengan ponpes tersebut, kemudian dibantah langsung oleh Pengasuh Ponpes Miftahul Falahil Muhtadin, KH. Muhammad Romli atau Gus Romli, Rabu (13/3/2019) malam lalu saat Tabayyun di Mapolres Batu bersama beberapa pihak terkait.

Atas bantahan Gus Romli tersebut, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni meminta agar peristiwa itu tidak menjadi panjang. Sebab menurutnya, terjadi tarik ulur antara ajaran di Ponpes yang diasuh Gus Romli di Malang dengan ajaran yang disebarkan KT (Katimun) di Padepokan Gunung Pengging di Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo.

Bupati Ipong mengatakan, dari hasil penelusuran sementara, 60 warganya yang eksodus ke Malang diduga berpanutan pada 7 fatwa yaitu menjual harta karena ada kiamat, ramadhan tahun ini ada huru-hara, kemarau panjang sehingga menyerahkan 500 kg gabah, membeli pedang dan lainnya. Sedangkan Gus Romli sudah membantah adanya 7 fatwa tersebut.

Baca juga:
Video: Warga Terdoktrin Kiamat Nyoblos Pemilu di Ponorogo

"Makanya saya bilang ke Gus Romli saat live di salah satu tv nasional, saya katakan, datanglah ke Ponorogo. Jelaskan pada masyarakat Watubonang bahwa 7 fatwa yang disebar KT tidak benar," ungkap Bupati Ipong.

Menurutnya klarifikasi seperti itu lebih baik. Alasannya agar tidak ada keresahan berkepanjangan.

Baca juga:
Nyoblos Pemilu, Warga Ponorogo yang Terdoktrin Kiamat Pulang Kampung

"Biar semua clear," pungkasnya.