Pixel Codejatimnow.com

Produk Puding Kakak Beradik Booming di Indonesia, Ini Rahasianya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Eugenie Patricia Agus, anak muda yang sukses dengan produk puding melalui media sosial
Eugenie Patricia Agus, anak muda yang sukses dengan produk puding melalui media sosial

jatimnow.com - Kakak beradik asal Jakarta ini sukses berbisnis dalam usaha kuliner. Produk puding yang mereka buat, booming seluruh Indonesia setelah dipasarkan melalui media sosial (medsos).

Adik kakak itu adalah Eugenie Patricia Agus (25) dan Adrian Christopher Agus (27). Keduanya sukses mengembangkan produk puding bernama Puyo Dessert sejak 6 tahun lalu. Anak muda ini pun menjadi salah satu dari 30 anak muda sukses yang usianya di bawah 30 tahun.

Dari modal awal sekitar Rp 5 juta, kini usaha mereka sudah tersebar di mana-mana. Termasuk membuka cabang ke 55 di Pakuwon Mall Surabaya.

"Sudah buka cabang di Pakuwon Mall dan dalam waktu dekat juga buka di dua mall lainnya," ujar Eugenie, Sabtu (6/4/2019).

Meski sudah sukses, Eugenie juga tidak pelit berbagi ilmu. Pada Jumat (5/4/2019) lalu, dia membagikan ilmunya ke mahasiswa perhotelan Universitas Kristen Petra di Surabaya.

Pada usia 19 tahun, Eugenie mengaku tidak bisa memasak. Namun, dia bersama kakaknya, berkeinginan besar untuk memasarkan produk puding buatan papanya. Puding buatan papanya, menurutnya enak dan sehari-hari mereka makan sebagai makanan selingan.

Keduanya kemudian mencoba menjual puding melalui medsos Instagram (IG). Waktu itu, IG sedang booming di Indonesia. Respon dari pemasarannya melalui IG itu membuahkan hasil. Banyak masyarakat yang suka, sehingga kakak-adik ini membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung dan daerah lainnya.

"Beruntung ditolong Instagram yang baru booming. Semua orang ngepos. Selain itu, kami sering endorse artis-artis untuk mencoba produk kita dan bagi-bagi ke orang lain," tuturnya.

Eugenie menambahkan, juga rajin mengikuti ajang bazar di pusat-pusat perbelanjaan dan lokasi keramaian lainnya.

"Promo yang kita lakukan harus membuat bahagia semua konsumen. Kalau tidak, kita tidak akan lakukan," tuturnya.

Baca juga:
Kampanye Peduli Kesehatan Kulit Wajah Bertajuk Theraskin Goes To Campus

Nama Puyo Dessert diapakai karena Puyo merupakan nama adiknya. Puyo dibuat setiap hari dengan bahan yang rendah kalori dan susu nabati.

"Sehingga semua orang bisa menikmatinya tanpa khawatir gemuk," katanya.

Dengan semakin berkembangnya Puyo Dessert ini, Eugenie atau Nini mengaku bahwa hasil kerja keras dia dan kakaknya sampai saat ini semua murni dikembalikan untuk pengembangan usaha.

"Sampai sekarang kami berdua masih digaji, tidak mengambil keuntungan sedikitpun. Semua kami buat untuk pengembangan usaha," sambungnya.

Dia dan kakaknya belum ada niat untuk me-waralaba-kan bisnis pudingnya. Alasannya, keduanya masih mementingkan kualitas, bukan jumlah jaringan yang banyak.

Baca juga:
Bisik Bisik Volume 5, Bakar Semangat Berpolitik Anak Muda di Surabaya

"Kita masih bisa menghandle sendiri. Kalau di-franchise-kan, nanti fokusnya ke komersial keuntungan semata," katanya.

Ia menambahkan, ide-ide brilian dibutuhkan untuk pengembangan usaha dan produk-produknya.

"Teruslah belajar dan belajar agar bisa memunculkan ide-ide segar. Terus berinovasi. Belajar biasa dari siapa saja, bahkan dari orang yang lebih muda pun. Jangan malu untuk terus belajar," lanjutnya.