Pixel Codejatimnow.com

TPS di Banyuwangi ini Tampilkan Kesenian Barong, Warga Rebutan Nyoblos

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad

jatimnow.com - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 di Dusun Kedaleman RT 01 RW 03, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, menyuguhkan kesenian tradisional Barong.

Seluruh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan kostum pemain kesenian barong. Termasuk dua petugas Linmas, memakai kostum Pitik-pitikan.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 06, Mega Ayu Imama Wati mengatakan konsep kesenian barong bertujuan untuk menarik partisipasi 256 pemilih menggunakan hak politiknya.

"Di sini kami mengangkat tema tentang Barong karena kami ingin melestarikan adat istiadat yang ada di sini. Serta menurunkan angka golput," kata Mega Ayu, Rabu (17/4/2019).

Menurutnya, kesenian tradisional Barong Kemiren ini sangat digemari oleh masyarakat khususnya di Banyuwangi.

Baca juga:
Hasil Final Pilpres 2019: Jokowi 55,50%, Prabowo 44,50%

Sementara itu, salah seorang pemilih Mastuki mengaku, tertarik untuk menyalurkan suaranya. Bahkan, Mastuki mengaku juga mengajak anak dan istrinya datang ke TPS.

Awalnya, kata dia, kurang tertarik datang ke TPS dan memilih golput. Namun, ketika tau petugas KPPS lewat pengeras suara, bahwa semua petugas KPPS memakai pakaian barong, Mastuki tertarik untuk mencoblos.

"Karena ini merupakan identitas warga Kemiren, karena asik juga saya ajak anak-istri saya," ujarnya.

Baca juga:
Sandiaga: Saya Akan Berjuang Sampai Titik Darah Terakhir

Mega Ayu menjelaskan, kostum yang dikenakan petugas KPPS merupakan karakter beberapa tokoh pada kesenian barong Kemiren. Meliputi, Barong Lancing, Jaranan Buto, Pitik-pitikan, Raja dan Ratu, Eyang Resi, Tandak Janger, dan pelayan.

"Untuk persiapannya sekitar 1 minggu dan menggunakan dana dari swadaya masyarakat," tukasnya.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.