Pixel Code jatimnow.com

Polemik Ekspresi Wajah Sandiaga Uno saat Deklarasi Kemenangan

Editor : Arif Ardianto   Reporter : LKBN Antara
Konferensi pers deklarasi kemenangan Pilpres 2019 di kediaman Capres Prabowo Subianto/Foto: Istimewa
Konferensi pers deklarasi kemenangan Pilpres 2019 di kediaman Capres Prabowo Subianto/Foto: Istimewa

jatimnow.com - Pakar bahasa tubuh dan mikroekspresi, Monica Kumalasari menyebut Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno keluar dari kebiasaan saat konferensi pers deklarasi kemenangan Pilpres 2019 di kediaman Capres Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

"Sandiaga keluar dari base line. Base line adalah kebiasaan dia. Pertama, dia selalu smile dalam berkomunikasi. Dia sangat santai, gesture sangat natural. Biasanya beliau juga sangat spontan," ujar Monica kepada LKBN Antara dalam sambungan telepon di Jalarta, Kamis (18/4/2019) malam.

Namun, kebiasaan tersebut menurut Monica tidak ditemukan saat dekralasi kemenangan, di mana Prabowo kembali mendekalarasikan kemenangannya versi real count internal BPN dengan perolehan 62 persen.

"Ini bukan gayanya, tangannya ikut ke belakang seperti anak buah. Tangan ke belakang artinya nurut," ujar Monica.

Monica melihat adanya keteganggan, gugup  serta ekspresi sedih, marah, takut pada wajah Sandiaga saat deklarasi kemenangan.

Sandiaga juga terlihat cukup lama menatap skrip pidato Prabowo. Saat Prabowo menyebut UUD 1945, Sandiaga mulai batuk dengan menutup mulut atau buang muka ke samping kiri.

Adegan tersebut diikuti dengan Sandiaga mulai menatap ke audience dan meyapu audience saat Prabowo berbicara tentang partai-partai.

Baca juga:
Golkar Jatim Mantap Usung Airlangga Jadi Capres 2024

"Ada dua hipotesis, memang karena dalam kondisi sakit, bisa juga karena kaget," kata Monica.

"Sandiaga Uno dalam tekanan berat. Tekanan atas apa? Bisa karena otoritas Prabowo, bisa karena tekanan pihak luar yang terlibat dalam pendanaan ajang pilpres, bisa karena shock hasil quickcount," sambung dia.

Usai pidato Sandiaga Uno menarik napas panjang. Bahasa tubuh ini, menurut Monica berarti 'yang penting lewat'.

Pada akhir pidato, tidak seperti biasanya, Sandiaga tidak berjabat tangan dengan Prabowo. Sandiaga juga tidak ikut meneriakkan takbir.

Baca juga:
Jokowi dan Prabowo Bertemu, Ini Tanggapan Gubernur Khofifah

Sementara itu, Monica tidak melihat adanya perubahan bahasa tubuh dan ekspresi pada Prabowo.

"Sama seperti biasanya, seperti saat konferensi Ratna Sarumpaet, dan lain-lain. Tidak terlihat ada perubahan base line," tambah Monica.

Sementara itu netizen di dunia maya ramai memperbincangkan ekspresi wajah yang ditunjukan oleh Sandiaga Uno saat deklarasi kemenangan bersama Capres Prabowo Subianto. Pro kontra perdebatan mimik wajah Sandiaga menghiasi berbagai media sosial.