jatimnow.com - Forum Lintas Agama di Kabupaten Banyuwangi menyerukan delapan pesan moral menyikapi adanya keresahan masyarakat akan terpecahnya kubu-kubu pendukung.
Hadir dalam forum tersebut, perwakilan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Tokoh Kristen Katolik dan Protestan, Konghucu, Budha, Hindu serta perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol).
Pendeta GKJW Pendeta Kristanto mengatakan, forum ini didasari atas indikasi adanya perpecahan di kalangan masyarakat bawah. Menyikapi hal itu, tokoh lintas agama di Banyuwangi menyusun '8 Pernyataan Sikap dan Seruan Moral Lintas Agama'.
Poin pertama, kata dia, perwakilan forum lintas agama di Banyuwangi senantiasa mengedepankan kebersamaan antar umat beragama dengan tetap menjalin kerjasama hubungan sosial kemasyarakatan.
"Kedua, masyarakat diimbau agar tidak terpancing dengan isu-isu yang dapat memecah belah hubungan antar umat beragama," kata Pendeta Kris di Aula Gedung F Untag 1945 Banyuwangi, Sabtu (21/4/2019).
Forum lintas agama tersebut, berharap para pemuka agama senantiasa menjalin komunikasi antar tokoh lintas agama, tokoh masyarakat dan antar umat beragama.
"Poin ketiga untuk mengantisipasi terjadinya konflik horizontal," ujarnya.
Baca juga:
Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?
Untuk poin keempat, kata Kris, partai politik, tim sukses caleg dan capres supaya menghindari aktifitas yang dapat memicu terjadinya gesekan atau konflik antar pendukung.
"Semua warga masyarakat di Kabupaten Banyuwangi serta warga bangsa Indonesia supaya menunggu hasil rekapitulasi penghitungan resmi KPU," lanjutnya.
Di poin ke enam, tambah perwakilan Islam KH Mohammad Yamin, semua pihak siap dan menerima hasil pemilu 2019 secara dewasa, lapang dada dan bijaksana.
Dalam kesempatan itu, lanjutnya, forum lintas agama di Banyuwangi menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah menyalurkan hak politiknya.
Baca juga:
Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo
"Kami juga menyampaikan terima kasih khususnya kepada KPU, Bawaslu, Polri dan TNI atas pelaksanaan pemilu serentak tahun 2019 yang terselenggara dengan aman, damai dan kondusif," ucapnya.
Yamin menambahkan, kesepakatan terakhir bersama tokoh lintas agama di Banyuwangi, yakni menjunjung tinggi norma hukum di atas kepentingan kelompok maupun golongan.
"Poin terakhir, kami menolak cara-cara inkonstitusional, kekerasan dan anarkis terhadap pentahapan pemilu tahun 2019," tandasnya.