Pixel Codejatimnow.com

Klaim Menang Real Count Internal, BPP Jatim Sebut Prabowo Presiden

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arry Saputra
Ketua BPP Jatim untuk Prabowo-Sandi, Supriyatno di Graha Astranawa, Surabaya
Ketua BPP Jatim untuk Prabowo-Sandi, Supriyatno di Graha Astranawa, Surabaya

jatimnow.com - Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Jawa Timur untuk Prabowo-Sandi mengklaim suara Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 02 lebih unggul dari Paslon Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.

Ketua BPP Prabowo-Sandi Jatim Supriyatno mengatakan, kemenangan itu disebutnya berdasarkan data real count dan data C1 yang diterima BPN (Badan Pemenangan Nasional) di Jakarta.

"Kami ucapkan selamat Pak Prabowo Presiden dan Sandiaga sebagai wakil presiden," kata Supriyatno saat jumpa pers di Graha Astranawa, Surabaya, Kamis (25/4/2019).

Atas kemenangan itu, lanjut Supriyatno, BPP Jatim ditugaskan mengawal C1. Ia juga menyebut ada kecurangan terstruktur, sistematis dan masif.

"Saat ini kami ditugaskan mengawal C1 sampai selesai. Karena berdasar data yang kami miliki, berdasar laporan masih terindikasi kecurangan yang terstrukutur sistematis dan masif, khususnya di Jatim," terangnya.

Disebutkan Supriyanto, total ada 7,5 juta lebih data ganda dan terlibatnya ASN dan kepala daerah sebagai timses. Supriyatno juga menyoroti kebijakan pemilih gangguan jiwa yang diberikan hak suara. Konsep kotak suara yang terbuat dari kardus juga disayangkannya.

Baca juga:
Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?

"30 juta orang gila nyoblos. Kotak suara diganti dengan kardus. Nasibnya kalau gak dibawa lari, dicuri, dibakar, yang ketahuan salah hitung. Ini human eror atau human order? Selalu yang salah mengurangi paslon 02," ungkapnya.

"Ini persoalan kami bersama, kami meyakinkan jangan sampai mempermalukan demokrasi kita," sambungnya.

Maka, lanjut Supriyanto, BPP Jatim mengundang seluruh masyarakat Jatim agar mau melaporkan kecurangan yang terjadi di daerah. BPP membuka posko pengaduan di badan pemenangan.

Baca juga:
Golkar Jatim Mantap Usung Airlangga Jadi Capres 2024

"Masyarakat luas yang jadi pengawas kecurangan. Begitu luasnya medsos luar biasa kita ketahui. Di Jember kotak C1 dibawa lari. Di sampang tipe-x banyak sekali. Di gresik juga terjadi," bebernya.

Untuk memfasilitasi pengaduan dari masyarakat luas, Priyanto menegaskan bahwa ribuan advokat siap mengawal aduan itu. Ia memastikam para advokat juga akan mengawasi dan mengawal sampai Pemilu 2019 berakhir.

"Jangan sampai pemilu rezim ini bobrok, kotor dan brutal," tandasnya.