Pixel Codejatimnow.com

Ma'ruf Amin Soal Kemenangan Paslon 01 di Jatim: Penghargaan Bagi NU

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin dalam acara Silaturahmi Kebangsaan di Kantor PWNU Jatim,  Jalan Masjid Al Akbar Timur No. 9, Surabaya
Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin dalam acara Silaturahmi Kebangsaan di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur No. 9, Surabaya

jatimnow.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 01, KH Ma'ruf Amin menghadiri Silaturahmi Kebangsaan Dari Jawa Timur Merajut Persatuan Indonesia di Surabaya, Minggu (28/4/2019).

Silaturahmi itu digelar di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Jalan Masjid Al Akbar Timur No. 9, Surabaya.

Selain KH Ma'ruf Amin, silaturahmi itu juga dihadiri Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, jajaran Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar (Gus War) dan pengurus cabang NU se-Jatim.

Dalam sambutannya, KH Ma'ruf Amin menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Nahdlatul Ulama (NU). Sebab kemenangannya Pasangan Calon Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin di Jatim, tidak lepas dari sumbangan suara NU.

"Kememangan 01 ditentukan oleh Jatim. Selain Jateng dan Yogya. Jatim perolehannya cukup besar, selain pada tahun 2014 memperoleh suara 53 persen dan sekarang ini 68 persen. Naiknya tinggi sekali," ujar Ma'ruf Amin.

Baca juga:
Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?

Ma'ruf menyebut, dirinya sempat khawatirkan NU tidak utuh, tapi dugaan itu tenyata berbalik karena suara NU di Jatim utuh baik struktural maupun kultural.

"Secara keseluruhan potensi peran NU di Pilpres 2019 luar biasa. Terutama di Jatim," paparnya.

Ma'ruf menambahkan, kemenangan itu juga merupakan penghargaan kepada NU karena yang biasanya ulama hanya diletakkan pada bagian belakang seperti hanya untuk mendoakan atau mengamini, tapi saat ini ditarik ke tingkat nasional.

Baca juga:
Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo

"Saya diajak sebagai pimpinan nasional, artinya NU mendapatkan perhargaan. Biasanya ulama ditaruh di belakang, bagian amin atau bisa dikatakan di hilir saja. Tapi sekarang ditarik di hulu, ini dalam rangka hulunisasi peran ulama. Ini penghargaan tapi juga ujian," urainya.

"Ternyata kita NU memberikan pembuktian bahwa NU kalau diajak memperoleh kemenangan. Walaupun NU diajak tidak diajak, tetap bangsa dan negara. Tapi bagi kita NKRI harga mati," imbuhnya.