Pixel Codejatimnow.com

Sebulan Mengungsi Akibat Tanah Gerak, Nasib Warga Dua Desa Tak Jelas

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Begini kondisi warga saat berada di pengungsian
Begini kondisi warga saat berada di pengungsian

jatimnow.com - Warga Desa Senepo dan Desa Slahung, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, masih menunggu kepastian sampai kapan mereka harus hidup dalam pengungsian.

Kini, hampir sebulan puluhan warga di Dukuh Salam, Dusun Gembes, Slahung 'terusir' dari rumahnya sendiri.

Mereka terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, tanah yang sebelumnya ditinggali rawan terjadi bencana tanah longsor.

Akibatnya, hingga saat ini mereka harus rela berbagi tempat tinggal dengan sesama pengungsi lainnya. "Kalau nggak salah mulai mengungsi itu hari Senin Legi (12/3/2018) lalu," kata Winarto, salah seorang warga dusun setempat.

Ia ingat, rumahnya memang dianggap paling aman dibandingkan rumah lainnya. Kebetulan rumahnya cukup besar dan selain itu hanya ditinggali bertiga dengan istri serta anaknya.

"Dulu pertama kali mengungsi lebih banyak dari yang ada sekarang. Kalau nggak salah ada 137 orang yang tinggal di sini (rumahnya),’’ ungkapnya.

Karena saat itu kondisinya memang darurat sehingga tidak ada pilihan lain. Sehingga makin banyak yang mengungsi.

Namun setelah itu pihak pemerintah desa (pemdes) bersama BPBD dan relawan lain akhirnya memecah tempat pengungsian itu menjadi beberapa titik.

Baca juga:
Siaga Cuaca Ekstrem, Gabungan Relawan di Kediri Bersinergi dengan BPBD

Di antaranya di Dukuh, Jeruk, Dusun Genuk, Senepo sebanyak 29 jiwa. Sisanya diungsikan ke Dukuh Mbolo, Dusun Kowang, Senepo sejumlah kurang lebih 54 jiwa. ‘’Yang tinggal di sini sekarang sekitar 78 orang. Campur mulai dari anak-anak hingga lanjut usia,’’ sebutnya.

Selain rumah Winarto, di Dusun Gembes dan Dusun Salam, saat ini juga sudah ada dua tenda keluarga. Yang dipasang pihak BPBD di halaman rumah suami Boyatin tersebut.

Jika tidak hujan, tenda tersebut juga digunakan untuk tidur para pengungsi. Namun, kalau hujan turun warga tidak bisa menempatinya lantaran tergenang air dan bocor.

"Semuanya jadi satu di dalam rumah sini (rumahnya), ada juga di teras,’’ terangnya.

Baca juga:
8 Wilayah di Jawa Timur Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Ini Prediksi BMKG

 

Reporter: Mita Kusuma

Editor: Erwin Yohanes