Pixel Codejatimnow.com

Bocah Penderita Tumor Mata ini Makin Tersiksa Bila Terpapar Cahaya

 Reporter : Erwin Yohanes
Farel saat di rumahnya.
Farel saat di rumahnya.

jatimnow.com - Muhammad Farel Bagaskara, demikian nama lengkap Farel, bocah umur 11 tahun yang diketahui tengah mengidap tumor ganas di mata ini.

Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Supriyadi dan Ratih Handawiyah ini, tinggal bersama keluarganya di Jalan Raya Kalisetail Rt/Rw 04/01, Dusun Krajan Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi.

Derita Farel, bukan hanya bagian dari matanya yang terus membengkak. Rasa sakit yang luar biasa jika terpapar cahaya, juga kerap menyiksa Farel.

Hal ini yang membuat Farel, hidup dalam kegelapan. Kamar tidurnya pun dibuat tanpa paparan cahaya sama sekali.

"Kalau kena sinar atau cahaya lampu, Farel mengeluh kesakitan dan kalau semakin marah benjolan di matanya terus membesar. Kamar Farel kondisinya selalu gelap, seluruh jendela dan fentilasi udara semua ditutup," ujar Ngatmini, bibi Farel.

Sakit mata yang diderita Farel ini, harus membuatnya berkunjung dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya.

Supriyadi sang ayah mengatakan, 17 Februari lalu Farel pernah menjalani tes laboratorium dan menjalani rawat inap di Rumah Sakit (RS) Al-Huda Gambiran, Banyuwangi selama 3 hari.

Tidak berhenti disitu saja, di bulan berikutnya, 1 Maret, ia kembali menjalani perawatan medis di RS Al-Huda untuk memastikan apakah penyakit yang diderita oleh Farel.

"Waktu itu oleh dokter diminta untuk dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya. Sebab, pihak RS Al-Huda belum dapat memastikan apakah penyakit apa yang diderita oleh Farel. Yang pasti Farel mengeluhkan sakit di bagian telinga dan membuat mata Farel menonjol," terang Supriyadi di rumah kakaknya, Efendi dan Ngatmini, Rabu (11/4/2018).

Selain pengobatan secara medis, berbagai upaya pengobatan secara non medis juga dilakukan oleh keluarga Farel. Dengan metode pengobatan alternatif seperti ruqyah, juga pernah dijalani oleh Farel.

Upaya ini sempat membuahkan hasil. Farel sempat tenang beberapa hari. Waktu itu benjolan di mata Farel sudah seukuran bola pimpong.

Baca juga:
International Tour de Banyuwangi Ijen Digelar Kembali, Catat Tanggalnya!

Namun, ketenangan Farel tidak berlangsung lama.  Senin 9 Maret 2018 Farel dibawa berobat ke RSUD Blambangan karena terus mengeluhkan sakit.

Keluarganya pun dibuat terkejut, lantaran vonis dokter yang menyatakan Farel positif mengidap tumor ganas.

"Esok harinya, hasil diagnosa dokter menyatakan Farel positif mengidap tumor retrobulbar oleh dr Joko Sp M (spesialis mata, red). Ia kemudian dirujuk ke dr Soetomo Surabaya," kata Efendi, paman Farel.

Ia menambahkan, saat itu Farel meminta pulang. Bila keinginannya ini tidak dituruti, ia bisa marah. Kemarahan Farel ini malah membawa dampak pada penyakitnya.

Baca juga:
Menengok Kampung Jamur di Banyuwangi, Raup Omzet Rp360 Juta Per Bulan

Bila ia marah, benjolan di matanya akan semakin membesar. Tentu saja hal ini dihindari oleh keluarganya.

Atas penyakit yang diderita Farel itu, tidak sedikit para tetangga, teman sekolah Farel di SDN 2 Sempu, mengunjungi rumah tempat Farel dirawat.

Ada juga pihak desa, dan puskesmas Sempu datang untuk menjenguk dan memberikan dukungan moril kepada keluarga dan Farel.

"Alhamdulillah kemarin pihak UPTD Sempu, Kepala Sekolah SD 2 dan teman sekelas Farel banyak yang menjenguk. Ada juga pihak desa dan puskesmas," ungkap Ngatmini.

Sehari-harinya, Farel ditemani oleh orangtuanya secara bergantian. Ngatmini melanjutkan, kalau makannya normal. Cuma yang dikeluhkan saat ini, oleh Farel, paparan cahaya atau sinar.

Oleh karena itu, pihak keluarga berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk membantu proses penyembuhan tumor retrobulber yang diderita oleh Farel.

"Kalau bisa kita juga minta bantuan psikologis yang bisa membantu Farel agar mempunyai kemauan untuk sembuh. Menurut kami itu yang dibutuhkan oleh Farel," katanya.

Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Yohanes