Pixel Codejatimnow.com

Sikapi Tanah Gerak Gembes, BPBD Minta Warga Tenang

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
ilustrasi/net
ilustrasi/net

jatimnow.com - Kendati sudah dinyatakan berbahaya oleh tim Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta warga agar tetap tenang, menyikapi kondisi tanah gerak di Dusun Gembes, Kecamatan Slahung, Ponorogo.

"Kondisi saat ini bukan longsor, tapi hanya sebatas pergerakan tanah yang merosot sekitar 0,5-1 meter," terang Setyo Budiono, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ponorogo, Kamis (12/4/2018).

Dia tak menampik jika tim menyampaikan longsoran sudah membentuk tapal kuda. Namun, maksud dari pernyataan tersebut bukan tanah longsor, melainkan dampak retakan tanah yang sudah turun (melorot).

Karena itu, dia meminta agar masyarakat terutama warga setempat tetap tenang menanggapi kabar itu. "Sekarang itu masih retakan-retakan, belum terjadi longsoran," jelasnya.

Budi mengaku pihaknya tetap akan menunggu rekomendasi secara resmi dari PVMBG Bandung. Kendati dari penuturan Sumaryono sebelumnya sempat disampaikan bahwa apa yang akan dilaporkan ke kantornya tak jauh beda dengan hasil analisa sementara timnya.

Begitu juga soal relokasi rumah warga yang diperkirakan terdampak, dia mengaku akan mengkoordinasikan dulu dengan bupati. "Tapi kami butuh rekomendasi secara resmi dulu untuk pengajuannya ke bupati," paparnya.

Sementara itu, tim PVMBG Bandung kemarin melakukan survei di Lingkungan Mbolo dan Kowang, Dusun Kowang, Senepo, Slahung. Kedua lokasi tersebut memang sebelumnya juga mengalami tanah retak hingga beberapa keluarga harus diungsikan.

Bahkan, untuk lingkungan Kowang sebanyak enam kepala keluarga (KK) sudah relokasi secara mandiri.

Kepala Desa Senepo Lasmono dikonfirmasi mengungkapkan hasil sementara yang disampaikan oleh tim PVMBG menyebutkan untuk lingkungan Mbolo masih relatif aman.

"Artinya untuk lingkungan Mbolo pergerakan tanah di wilayah itu cukup lambat," terangnya menirukan pernyataan tim PVMBG.

Berbeda dengan di lingkungan Kowang, menurut hasil penelitian tim PVMBG tanah di wilayah tersebut sudah tidak layak ditempati.

Bahkan, Lasmono menyampaikan dari penjelasan PVMBG jika dipaksakan rumah itu bakal tertimbun kedepannya.

Baca juga:
Siaga Cuaca Ekstrem, Gabungan Relawan di Kediri Bersinergi dengan BPBD

Karena itu upaya warga untuk relokasi secara mandiri dinilai tepat. Sedangkan di lingkungan Mbolo, sampai saat ini masih ada sebanyak 19 KK dari total 52 jiwa yang mengungsi.

Lasmono belum bisa menyampaikan apakah setelah ini membolehkan warganya kembali menempati rumah asli atau belum. ‘’Itu baru hasil sementara yang disampaikan tim, kalau tindak lanjutnya nanti menunggu keputusan dari BPBD,’’ ungkapnya.

Baca juga:
8 Wilayah di Jawa Timur Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Ini Prediksi BMKG

Reporter: Mita Kusuma

Editor: Erwin Yohanes