Pixel Code jatimnow.com

Bocah Penderita Tumor Mata di Banyuwangi, ini Kata Dokter

  Reporter : Erwin Yohanes
Farel (11) penderita tumor retrobulbar yang menjangkit kedua matanya
Farel (11) penderita tumor retrobulbar yang menjangkit kedua matanya

jatimnow.com - Tumor mata Muhammad Farel Bagaskara (11) membutuhkan penanganan yang cepat oleh tenaga medis secara serius.

Sebab, tumor retrobulbar yang menjangkiti Farel, anak dari Supriyadi dan Ratih Handawiyah itu, telah membuat matanya menonjol dan menyulitkan pergerakan bola mata ke berbagai arah.

Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat menjelaskan, penyebab tumor retrobulbar akibat pendarahan spontan di dalam ruang vaskular (pembuluh darah) di belakang kelopak mata yang dapat disebabkan karena jatuh dan kepala pasien mengalami benturan.

Gejala klinis yang terjadi adalah penonjolan bola mata yang merupakan manifestasi klinis, muncul pada tumor retrobulbar itu.

Baca juga: Bocah Penderita Tumor Mata ini Makin Tersiksa Bila Terpapar Cahaya

Baca juga:
5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa

"Kalau perawatannya (tumor retrobulbar-red) membutuhkan waktu yang panjang dan kalau bisa segera karena dia (Farel) anak-anak, emosinya labil," kata dr Taufik, Kamis (12/4/2018).

Terapi atau perawatan medis yang dapat dilakukan, jika tumor jinak dapat mengambil langkah pemindahan atau pengeluaran organ tubuh. Tetapi langkah ini memiliki resiko pasien kehilangan penglihatan.

Apabila penyakit Farel tersebut tumor ganas, tindakan medis yang dapat dilakukan yakni biopsi dan radioterapi.

"Untuk biayanya besar tapi pastinya yang tahu pihak rumah sakit di Surabaya. Saran saya segera mendaftar BPJS kesehatan agar biayanya ditanggung," saran dr Taufik.

Dr Taufik menambahkan, bahwa pihaknya dapat membantu selain memberikan surat rujukan juga akan membantu melakukan komunikasi dengan pihak RSUD dr Soetomo.

Selain itu dirinya juga menekankan, agar segera mengurus BPJS Kesehatan, supaya beban keluarga pasien tidak terlampau terbebani oleh besarnya biaya yang dibutuhkan nantinya.

"Kami kasihan, tapi juga harus mempertimbangkan kondisi pasien. BPJS itu bisa cepat dan bisa langsung aktif kalau dibantu oleh pihak desa karena pasien ini bisa dikatakan pengecualian dan membutuhkan penanganan yang cepat," terang Taufik.

Sebelumnya, Farel telah beberapa kali menjalani perawatan medis dan pengobatan alternatif berupa ruqyah.

Kini, Farel yang masih duduk di kelas IV di SD 2 Sempu itu, tengah dirawat di rumah kakaknya Efendi dan Ngatmini yang tinggal di Jalan Raya Kalisetail Rt/Rw 04/01, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi.

"Farel sekarang tidak bisa (me) mejamkan mata, kalau tidur tidak bisa merem lagi," ujar Efendi paman Farel.

Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Yohanes

Baca juga:
ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta