Pixel Codejatimnow.com

Disambut Hiu Tutul, Peserta Tradisi Praonan di Pasuruan Heboh

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Kehebohan warga peserta Tradisi Praonan di Pasuruan saat Hiu Tutul menampakkan diri di laut lepas
Kehebohan warga peserta Tradisi Praonan di Pasuruan saat Hiu Tutul menampakkan diri di laut lepas

jatimnow.com - Ribuan warga Pasuruan mengikuti Tradisi Praonan (naik perahu) yang digelar setiap tahun pada H+7 Lebaran Idul Fitri. Dari atas perahu, para warga disambut dan dihibur dengan munculnya ikan raksasa yaitu Hiu Tutul.

Tradisi itu digelar warga di perairan laut Pasuruan, Rabu (12/6/2019). Salah satu warga, Mahfud (42) yang saat itu menaiki perahu bersama anak dan istrinya melalui Pelabuhan Kota Pasuruan mengaku takjub dengan fenomena munculnya Hiu Tutul tersebut.

"Sangat senang, anak dan istri saya sampai heboh melihat Hiu Tutul. Maklum rumah kami jauh dari laut," kata warga Desa Karangjati, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan ini.

Sama halnya dengan Putri Vela Imania (20), warga Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Baginya, tradisi yang berlangsung setahun sekali ini wajib untuk diikuti.

"Hiunya sangat besar sekali dan jinak," ucapnya.

Baca juga:
Warga Temukan Hiu Tutul Terdampar di Pantai Dusun Bakong Pamekasan

Tradisi Paronan ini tidak hanya dirayanakan di Pelabuhan Kota Pasuruan. Di wilayah pesisir Pasuruan lainnya seperti di Kecamatan Kraton, Lekok dan Nguling Kabupaten Pasuruan juga merayakan tradisi setahun sekali tersebut.

Tradisi ini dimulai dengan menumpang perahu lalu berkeliling di perairan laut Pasuruan. Meski terkesan biasa, nyatanya tradisi ini menyedot antusiasme ribuan warga.

Baca juga:
Hiu Tutul Muncul di Perairan Lamongan Jadi Hiburan Nelayan

"Untuk setiap penumpang, kami mematok tarif Rp 10 ribu untuk dewasa dan Rp 5 Ribu untuk anak-anak," jelas Subhan (34), salah satu nelayan yang menyewakan perahunya saat perayaan Tradisi Praonan tersebut.

Sementara, Hiu-hiu Tutul tersebut memang sering muncul di perairan Pasuruan. Namun waktu dan tempatnya tidak tentu dan tidak bisa ditentukan. Sehingga kemunculan Hiu Tutul pada saat mengikuti Tradisi Praonan, menjadi kejutan dan keseruan tersendiri.