Pixel Codejatimnow.com

Ini Penyebab Nyawa Robi yang Bakar Diri Bersama Kekasih Tak Tertolong

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Robi saat masih dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya.
Robi saat masih dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya.

jatimnow.com - Upaya medis dengan merujuk Robi (34) dari RS Wiyung Sejahtera, ke RSU dr Soetomo Surabaya pada dua pekan lalu tidak membuahkan hasil.

Akhirnya, laki-laki dari sepasang kekasih yang membakar diri di kos Babatan Wiyung Gang 1, Surabaya itu meninggal dunia.

Pihak dokter RSU dr Soetomo Surabaya membeberkan penyebab tidak tertolongnya nyawa pria asal Wiyung itu. Robi mengalami luka bakar hingga 82 persen dan juga mengalami sepsis atau inveksi menyeluruh pada Paru-paru, Jantung serta Ginjalnya.

"Sebenarnya dari awal masuk, Robi sudah mengalami sepsis. Namun pukul 2 dini hari tadi mengalami pemburukan semua fungsi organ, akhirnya pada pukul 5:50 wib kita tidak bisa menolong nyawa pasien laki-laki itu," terang Humas dan Kepala Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSU dr Soetomo Surabaya, dr. Pesta Parulian Muarif Edward. Sp.An, Sabtu (14/4/2018).

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, tim dokter yang menangani Robi juga telah berupaya maksimal seperti melakukan resusitasi, sebagai upaya untuk memulihkan kembali kesadaran seseorang akibat berhentinya fungsi jantung dan paru-paru.

Baca juga:
Jatimnow Hari Ini: Pakde Tega Setubuhi Keponakan 4 Kali hingga Hamil

"Kita juga sudah berupaya, menaikkan dosis obat-obatan untuk meningkatkan fungsi jantung dengan dosis maksimal hingga 300 nano. Kita juga suport dengan alat-alat bantu pemacu hingga titik maksimal. Tapi akibat infeksi yang menyeluruh tidak menyelamatkan nyawanya," terang Pesta.

Selain luka bakar, tambahnya, kondisi paru-paru karena menghirup udara panas saat membakar diri, juga mengganggu kinerja saluran nafas Robi.

Baca juga:
Nenek yang Bakar Diri Bersama Suami di Surabaya Meninggal Dunia

"Pernafasan pun sudah diambil alih total menggunakan mesin. Namun akibat menghirup udara panas sehingga paru-parunya sudah rusak," bebernya.

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Arif Ardianto