Pixel Code jatimnow.com

Dicatut Menipu Konsumen, Produsen Elektronik ini akan Lapor ke Polisi

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Jajeli Rois
Ilustrasi jatimnow.com
Ilustrasi jatimnow.com

jatimnow.com - Masyarakat diminta berhati-hati atas modus penipuan di dunia maya yang membawa nama produk tertentu salah satunya pihak Sanken.

Produsen elektronik ini meminta masyarakat untuk waspada jika ada penawaran dari website yang sengaja dibuat mirip dengan nama produk mereka.

Direktur Pemasaran PT Istana Argo Kencana (Sanken), Teddy Tjan mengatakan website resmi Sanken adalah www.sanken.co.id dan pembayaran ke PT Istana Argo Kencana.

"Kami menerima keluhan dari beberapa konsumen yang sudah melakukan transaksi dengan website palsu tersebut dan sudah terlanjur mentransfer uang ke rekening Bank Permata atas nama PT. Ultra Sanken IND yang ternyata merupakan virtual account," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (25/6/2019).

"Kami akan melaporkan kasus pencatutan nama Sanken kepada pihak kepolisian karena hal ini adalah tindak pidana penipuan dan pencemaran nama baik," imbuhnya.

Ia membeberkan,  pelaku penipuan ini memanfaatkan belanja promo yang tengah tren di toko online. Masyarakat biasanya langsung percaya jika ada penawaran yang di luar logika.

Ia menyebut sebaiknya memastikan di web resmi Sanken di www.sanken.co.id. atau ke customer service Sanken Nomor toll free 08001123800 dan WA 08121383383.

Baca juga:
Akun WhatsApp Palsu Sekda Surabaya Gentayangan, Waspada Rek!

"Sanken menyatakan tidak pernah ada hubungan dengan website www.sankenco.id atau sankenku.com atau PT. Ultra Sanken IND," ujarnya.

Menurutnya, belanja melalui marketplace memang praktis dan tidak buang-buang waktu, tapi masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati karena belanja online bisa menjadi sarang penipuan juga.

Meski umumnya sistem marketplace sudah terbilang aman, tapi selalu ada saja ada celah untuk melakukan penipuan.

Baca juga:
Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ

"Karenanya, kita sebagai pembeli harus lebih pintar buat mencegah agar hal itu tidak terjadi," tukasnya.