Pixel Code jatimnow.com

Ini Penyebab Tewasnya Seorang Santri di Mamba'ul Ulum Mojokerto

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Achmad Supriyadi
Polisi lakukan olah TKP di Ponpes Mamba'ul Ulum Mojokerto
Polisi lakukan olah TKP di Ponpes Mamba'ul Ulum Mojokerto

jatimnow.com - Ari Rivaldo (16) santri yang tewas di Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ulum diakibatkan tengkorak belakang bagian kanan pecah setelah diduga dianiaya oleh WN (17), seniornya.

Jasad santri asal Desa Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo ini sudah divisum dan diautopsi di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo.

Baca juga: 

"Dari hasil otopsi penyebab meninggalnya korban akibat luka di kepala, tengkorak belakang pecah," kata Kapolres Mojokerto, AKBP Setyo Koes Heriyatno, Kamis (22/8/2019).

Namun, mantan Kapolres Pacitan ini enggan membeberkan penyebab pecahnya tengkorak belakang kepala bagian kanan korban. Ia mengakui pihaknya sudah memeriksa dan meminta keterangan 4 saksi.

Petugas juga menyita barang bukti seperti selimut, kasur lantai dan baju korban yang masih ada bercak darah yang disita dari kamar korban.

"Untuk sebabnya kenapa masih kita cari. Saat ini masih pra rekonstruksi," tandasnya.

Jenazah Ari Rivaldo sendiri telah dikebumikan di pemakaman keluarga Ponpes Mamba'ul Ulum, Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Diduga penganiayaan santri junior yang dilakukan senior terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ulum Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Baca juga:
Drama Kolosal Resolusi Jihad di Surabaya Bikin Merinding

Korban dinilai melanggar peraturan atau keluar kamar tanpa ijin kepada seniornya. Pelaku mencari di sekitar pondok dan menemukan korban di luar pondok, lalu dibawa ke kamar dan terjadi penganiayaan.

Pelaku memukul korban dengan tangan kosong dan sempat membentur tembok. Korban mengeluarkan darah dan muntah darah.

Sedangkan Pengurus Ponpes Mamba'ul Ulum membantah tidak ada penganiayaan senior terhadap junior.

Pengasuh santri pria, Mahfudin Akbar mengatakan pukul 23.30 Wib Senin (19/8) dirinya mendapat laporan ada anak terjatuh dan ada di rumah sakit.

Istri Mahfudin Akbar, Annisatul Fadilah menambahkan pengurus ponpes sudah melakukan pertolongan dengan membawa korban ke RS dr Prof Soekandar Mojosari lalu dirujuk ke RS Sakinah, Sooko.

Baca juga:
Ratusan Alumni Ponpes Bata-Bata dan Banyuanyar Dukung Santri Pimpin Jember

Sesampainya di RS Sakinah, lanjut Anisatul, saat mau dibawa ke RS dr Soetomo Surabaya, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

 

 

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya
Olah Raga

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya

Pelatih Persebaya Paul Munster mengakui, ini memang bukan pertandingan yang mudah. Tetapi ada kunci yang membuat Persebaya berhasil meraih kemenangan.