Pixel Code jatimnow.com

Jejak Kaki Diduga Macan Tutul di Pacitan, Warga: Ada Lima Ekor

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Jejak kaki yang ditemukan di Pacitan, diduga jejak kaki macan tutul
Jejak kaki yang ditemukan di Pacitan, diduga jejak kaki macan tutul

jatimnow.com - Warga Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan buka suara terkait misteri jejak kaki yang diduga jejak kaki macan tutul. Menurut warga, dalam dua pekan terakhir, melihat 5 ekor macan, yang mereka sebut macan loreng.

"Ada lima macan, yang tiga anakan. Yang dua sepertinya pasangan jantan dan betina," kata Kasie Trantib Kecamatan Tegalombo, Joko Djatmiko, Jumat (23/8/2019).

Menurut Joko, kelima macan tersebut turun dari hutan setiap hari. Lanjut dia, macan dewasa berukuran sebesar kambing. Macan itu turun ke desa pada dinihari.

Baca juga:  Jejak Kaki Misterius Diduga Macan Tutul Gegerkan Pacitan

"Kami melihatnya dinihari, sekitar pukul 03.00 sampai 04.00 Wib," terangnya.

Munculnya macan-macan itu, lanjut Joko, membuat warga Desa Gemaharjo resah. Apalagi warga di desa tersebut sering berladang ke hutan. Munculnya macan-macan itu sudah melaporkan ke pihak terkait.

Baca juga:
Pantau Populasi Macan Tutul, Sistem Grid Dibuat di Taman Nasional Meru Betiri

Tim gabungan terus standby di desa yang diduga sering didatangi lima ekor macanTim gabungan terus standby di desa yang diduga sering didatangi lima ekor macan

"Ada jejak kaki yang ditemukan tim dari BBKSDA. Berarti kemungkinan apa yang dilihat warga benar," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur Nandang Prihadi menyebut, pengakuan warga itu terus ditelusuri timnya bersama Resort Konservasi Wilayah (RKW) 06 Ponorogo, Dinas Lingkungan Hidup Pacitan dan Muspika Tegalombo, Pacitan.

Baca juga:
26 Ekor Macan Tutul Disebut Huni Taman Nasional Alas Purwo

"Kami tengah melakukan survei ke lokasi yang diduga tempat munculnya macan tutul. Sementara, kami hanya menemukan jejak yang sudah lama, yang dicurigai sebagi macan," ungkap Nandang kepada jatimnow.com, Jumat (23/8/2019).

Selama penelusuran tim berlangsung, warga diimbau tetap waspada dan jika ada kemunculan macan tutul, segera melapor ke KSDA setempat. Warga juga diimbau tidak melakukan tindakan yang dapat melukai satwa tersebut. BBKSDA bersama tim gabungan juga bakal memasang kamera trap.