Pixel Codejatimnow.com

Bupati Ipong Bicara Dampak Positif Lingkar Wilis Bagi Ponorogo

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni (foto: Dok. jatimnow.com)
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni (foto: Dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Pembangunan Lingkar Wilis di wilayah Mataraman disambut baik Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. Dengan Lingkar Wilis, jarak tempuh Ponorogo ke kota lain, waktunya akan menjadi singkat.

Misalnya ke Kediri, jika melalui Telaga Ngebel hanya akan berjarak 24 kilometer. Sedangkan untuk menuju Air Terjun Sedudo Nganjuk, hanya berjarak 15 kilometer. Dengan waktu yang semakin singkat untuk menuju kota-kota lain, perekonomian di Ponorogo juga dimungkinkan bakal meningkat.

Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengikuti rapat di Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo membahas tiga prioritas pembangunan di Jatim. Salah satunya yaitu Lingkar Wilis, di mana Ponorogo masuk dalam prioritas pembangunan nasional.

"Saya mengusulkan melalui wagub kepada Bu Gubernur. Pertama pelebaran jalan dari Ponorogo menuju pintu Tol Madiun. Kedua Lingkar Wilis," tutur Bupati Ipong.

Baca juga:
Bupati Ponorogo Batalkan Uji Coba Jalan Searah di Segi 8 Emas, Sebabnya?

Bupati Ipong menambahkan, pelebaran jalan akan bisa membuat akses dari dan ke jalan tol lancar dan memangkas waktu tempuh. Sedangkan Lingkar Wilis, harus melibatkan seluruh kabupaten di sekitar Gunung Wilis.

"Lingkar Wilis pastinya akan meningkatkan kemajuan Wisata Telaga Ngebel," ungkapnya.

Baca juga:
Mitos Gunung Pegat Ponorogo, Calon Pengantin Ada yang Berani Melanggar?

"Membangun Ngebel itu tidak bisa serta merta. Kita butuh sinergi dengan berbagai program, maka konektifitas bakal tersambung. Nanti bisa bikin paket wisata, misal orang mau ke Solo, bisa mampir dulu ke Ngebel," tambah Bupati Ipong.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.