Pixel Codejatimnow.com

Catat! Tantangan dan Keuntungan Calon Perempuan Penerus Risma

Editor : Redaksi  Reporter : Budi Sugiharto
Surokim Abdussalam
Surokim Abdussalam

jatimnow.com - Calon perempuan di Pilwali Surabaya 2020 dinilai memiliki peluang besar. Mereka terimbas keberhasilan Tri Rismaharini selama hampir dua periode memimpin Kota Surabaya.

"Calon perempuan mendapat penguatan dari prestasi Risma sebagai kepala daerah dengan tingkat kepuasan kinerja di atas rata-rata otomatis ikut mengatrol dan mengikis anggapan bahwa perempuan pelengkap, buktinya Risma bisa hebat," kata Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam kepada jatimnow.com, Rabu (18/9/2010).

Kedua, kata Surokim, magnitude perempuan biasanya lebih kuat dari sisi daya tarik karena faktor keindahan dan keteguhan serta pengabdiannya.

"Ketiga, dalam struktur demografis pemilih memang perempuan lebih banyak jumlahnya, saya pikir itu akan jadi nilai plus perempuan dalam politik kekinian," tandas Surokim.

"Tinggal bagaimana mereka memoles citra agar mampu menjawab hope kekinian dari pemilih kota yamgg kian rasional. Mereka harus punya faktor x tambahan yang kuat dan menjadi ciri pembeda," tambahnya.

Salah satunya, kata Surokim, semangat totalitas dan kerja keras. Biasanya itu cukup sulit bisa dipenuhi perempuan dalam jabatan publik karena dobel peran domestik.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Tetapi itu tantangan yg sesungguhnya bagi kandidat perempuan. Risma mampu menunjukkan karakter kerja keras itu dan cocok serta diapresiasi oleh pemilih warga Kota Surabaya.

Dari sejumlah nama calon perempuan yang meramaikan bursa, antara lain politisi PDIP Dyah Katarina, host televisi swasta Agnes Santoso, pengurus Muslimat Jatim Dwi Astuti serta politisi Partai Demokrat Herlina Harsono Njoto dan nama-nama yang lainnya.

"Dari karakter moral saya pikir semua kandidat sejauh ini melalui rekam media cukup positif dan bisa jadi bekal bagus untuk semua kandidat baik Bu Dyah,  Mbak Dwi, Mbak Reni, Mbak herlina dan Mbak Agnes semua positif," tegas Surokim.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Menurut saya, selain karakter moral dan karakter kerja, saya pikir Surabaya butuh kemampuan daya jelajah masa depan daya jangkau ke depan visioning terkait Surabaya mau dijadikan seperti apa. Ini yang belum banyak dilakukan mereka para calon perempuan," tambahnya.,

"Jika ingin jadi superwoman Surabaya benchmark-nya cukup gampang , sama atau bisa lampaui ekspektasi prestasi Bu Risma. Itu tantangan terberatnya.Segera komunikasikan mau dijadikan apa Surabaya pasca Bu Risma, itu tantantan mereka utk komunikasi publik saat ini," jelasnya lagi.