Pixel Codejatimnow.com

Mahasiswa Gelar Demo, Dindik dan Polisi Sidak Sekolah di Blitar

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : CF Glorian
Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan Polres Blitar Kota sidak di salah satu sekolah agar pelajar tidak ikut demo mahasiswa
Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan Polres Blitar Kota sidak di salah satu sekolah agar pelajar tidak ikut demo mahasiswa

jatimnow.com - Demonstrasi menolak pengesahan RUU KUHP digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Gedung DPRD Kota Blitar, Jumat (27/9/2019). Menyusul demo itu, Dinas Pendidikan (Dindik) menggandeng polisi untuk mencegah para pelajar mengikuti demo.

"Jangan hanya ditunda. Tapi kami meminta DPR untuk mencabut rencana revisi KUHP," kata Korlap Aksi, Wempi Apriyan.

Selain berorasi, para mahasiswa yang juga membawa boneka kucing mengajukan nota kesepahaman kepada DPRD Kota Blitar. Nota kesepahaman itu kemudian ditandatangani Ketua DPRD Kota Blitar dr. Syahrul Alim.

"Saya setuju RUU yang dinilai tidak sesuai kepentingan masyarakat, kami setuju untuk dikaji ulang," ungkap Syahrul.

Setelah nota kesepahaman diterima dan ditandatangai DPRD, mahasiswa lalu membubarkan diri dengan diiringi lagu Kartonyono Medhot Janji ciptaan Deni Caknan.

Saat para mahasiswa menggelar demo, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menggandeng Polres Blitar Kota melakukan sidak ke SMA dan SMK sederajat di Kota Blitar. Hal ini untuk mencegah para pelajar ikut turun ke jalan dan bergabung dalam demo mahasiswa.

"Ini berupa imbauan kepada para pelajar agar tidak ikut-ikutan dalam aksi. Karena kalau kita lihat kepentingannya apa juga? Dan ini waktunya mereka belajar. Jadi lebih baik mereka belajar saja," ucap Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar.

Para mahasiswa dari HMI demo di depan Gedung DRPD Kota BlitarPara mahasiswa dari HMI demo di depan Gedung DRPD Kota Blitar

Baca juga:
Mahasiswa Demo di DPRD Situbondo, Polisi yang Bersihkan Sampah

Dalam sidaknya, mereka terlihat mengecek satu persatu absensi pelajar di setiap sekolah. Lantas apakah sidak ini dilakukan lantaran adanya isu bahwa para pelajar bakal turun ke jalan?

"Kan di beberapa daerah seperti di Surabaya kan juga ikut. Kemudian di beberapa tempat juga ada. Makanya kami antisipasi supaya di tempat kita tidak ikut-ikutan. Belajar aja," ungkap Alumnus AKPOL tahun 1999 ini.

Sementara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten dan Kota Blitar, Trisilo Budi Prasetyo menyebut, sidak itu dilakukan untuk memastikan seluruh pelajar tidak ada yang ikut demo.

"Pada hari ini, seluruh siswa SMA/SMK mengikuti ujian sekolah. Sehingga anak-anak konsentrasi penuh untuk melaksanakan ujian sekolah. Jadi tidak terprovokasi atau terpengaruh oleh kegiatan yang lain," papar Trisilo.

Baca juga:
Dualisme Pimpinan Unisla Lamongan Meruncing, Mahasiswa Ancam Aksi Mogok Ngampus

Trisilo menambahkan, berdasarkan ketentuan pada Permendikbud 30/2017 tentang Kedisiplinan Siswa, para pelajar dilarang keluar sekolah dalam jam pelajaran. Terlebih jika melakukan aksi unjuk rasa.

"Jadi waktunya belajar ya belajar. Ndak boleh itu keluar tanpa izin. Tapi alhamdulillah bapak/ibu guru, kepsek sudah memberi informasi kepada siswa. Anak-anak sudah mengetahui sendiri, kalau hari ini tidak masuk akan tidak lulus atau naik kelas," lanjutnya.

Sidak kali ini dilakukan ke beberapa sekolah di Kota Blitar meliputi SMK Islam, SMK Katolik St. Yusup, SMKN 1, SMAN 2, SMAN 3 serta SMAN 4. Dari sidak itu, Trisilo memastikan seluruh pelajar di Kota Blitar tidak ada yang ikut berunjuk rasa.