Pixel Codejatimnow.com

Aplikasi Bikinan Alumnus UK Petra ini Bantu Masyarakat Urus Kematian

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Aplikasi solusiduka.com dalam acara business matching di UK Petra
Aplikasi solusiduka.com dalam acara business matching di UK Petra

Baca juga:
Mengenal Aplikasi Setia Milik Bappeda Sidoarjo, Penyedia Data Inovasi

jatimnow.com - Di era digital seperti saat ini, segala hal bisa dipasarkan secara online. Pada umumnya benda-benda yang ditawarkan dalam pasar online itu hanya dibutuhkan oleh manusia yang hidup.
 
Beda halnya dengan solusiduka.com, online marketplace pertama di bidang kedukaan di Indonesia ini mengkhususkan platformnya untuk menyediakan berbagai macam kebutuhan barang dan jasa yang berhubungan dengan kedukaan atau kebutuhan orang yang telah meninggal dunia.
 
Dengan demikian, masyarakat dapat memberikan pelayanan terbaik kepada almarhum keluarga atau kerabat yang dikasihinya untuk terakhir kalinya.
 
Founder & CEO PT Solusi Duka Indonesia, William Liem Coln, mengatakan bahwa platform yang ia kembangkan sejak 2018 itu untuk mempertemukan calon pengguna dan penyedia barang dan jasa di bidang kedukaan atau kematian.
 
"Kematian itu pasti terjadi. Misalnya ada orang tua meninggal di rumah, anak akan bingung mau melakukan apa, apakah menghubungi polisi atau ambulans. Hal ini terjadi karena adanya knowledge gap antar generasi yang masih menganggap tabu edukasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kematian. Sehingga aplikasi solusiduka.com sengaja diciptakan karena selama ini banyak masyarakat yang kebingungan untuk mengurus dan mencari kebutuhan kematian untuk keluarga atau kerabatnya yang sudah meninggal dunia," ujar William saat ditemui di acara "Business Matching" yang digelar UK Petra di Surabaya, Kamis (3/9/2019).
 
Pada platform Solusi Duka terdapat beragam layanan yang dapat membantu pengguna, diantaranya layanan untuk memilih makam, peti mati, kremasi, rumah abu, persemayaman, makanan dan minuman, karangan bunga, dokumentasi, persewaan meja kursi AC hingga toilet portabel yang bisa digunakan untuk kerabat yang sedang bertakziah.
 
"Selama ini belum ada kesempatan bagi vendor untuk mengadakan pameran peti mati atau barang dan jasa kedukaan di muka umum seperti pameran rumah atau pameran pernikahan. Jadi ini (SolusiDuka.com, red) selain untuk membantu masyarakat atau pengguna juga sebagai wadah promosi dan berjualan untuk membantu penyedia atau  UMKM yang selama ini berjualan barang & jasa kedukaan," tambah alumni UK Petra ini.
 
Dengan ada fitur Quick Start, pengguna dapat memantau checklist layanan apa saja yang telah dipilih sesuai kebutuhan.
 
"Di platform kami, juga tersedia fitur Compare List untuk dapat membandingkan berbagai produk sesuai spesifikasinya masing-masing, seperti: harga, tebal, finishing, kemasan, halal/tidaknya makanan, ijin PiRT, dan sebagainya. Kami ingin menginspirasi dan membuka kesempatan kerja untuk UMKM agar turut serta berkontribusi dalam dunia kedukaan, sehingga semuanya akan bisa berinteraksi di dalam market place ini. Sementara itu, saat mencari kuburan pun seperti mencari rumah, ada kluster-kluster nya juga lho!" ujarnya.
 
Pada platform ini, masyarakat juga akan bisa memilih dengan cara apa mereka membayar kebutuhan kedukaan. Bisa melalui metode transfer, dengan kartu kredit, gopay, ataupun dengan metode cicilan atau angsuran. 
 
"Harapannya, kami bisa menjadi solusi di kala kedukaan. Kami harap bisa menumbuhkan ekonomi kerakyatan sehingga selaras dengan visi Indonesia yang baru, karena semua penyedia barang dan jasa yang digandengnya itu berasal dari masyarakat." ujarnya.
 
Sementara itu Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) Asril Fitri Syamas memuji startup solusiduka.com, menurutnya terobosan startup asal surabaya tersebut dapat menjawab kebutuhan masyarakat untuk mengurus kebutuhan pemakaman keluarganya.
 
"Aplikasi ini justru bagus. Karena rumah duka kan mitranya banyak. Seperti Gojek misalnya, dia mengembangkan aplikasi fitur lain. Ini kan mulai dari kematian, pengurusan makam dan ambulans," kata Asril.
 
Asril menyebut, belum ada marketplace yang fokus pada pengurusan kebutuhan kematian orang lain. Aplikasi serupa pernah ada tapi terbatas layanan dan tidak menempatkan diri sebagai marketplace. 
 
"Kalau ini kan marketplace yang mempertemukan supplier dan yang membutuhkan. Ini yang pertama. Sangat bagus tentunya," tandasnya.