jatimnow.com - Berangkat dari kisah sepasang kekasih yang akhirnya putus lantaran tak direstui orang tua pihak perempuan, kembali ramai diperbincangkan warga Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Namun sayangnya, cerita dari mulut ke mulut yang konon terjadi di medio 1950-an itu, tidak ada satupun warga yang mengetahui baik nama laki-laki dan perempuan dari kisah tersebut.
Pasangan muda-mudi yang dimabuk asmara itu telah menjalin hubungan sekian lama dan bermadu kasih di bukit dengan landskap Selat Bali di sisi timur dan landskap pegunungan di sisi barat.
Sepulang dari bukit yang kini dinamai Puncak Asmoro, pasangan muda-mudi itu harus merelakan tidak bersama-sama hingga ke jenjang pelaminan.
Kisah pasangan yang tak diketahui nama dan asal usul keluarga muda-mudi itu pupus di tengah jalan.
"Sepasang kekasih yang asmaranya kandas itu cerita dulu yang booming lagi. Ini semua masyarakat bekerja bakti untuk menata, sampai sekarang belum ada yang menerima gaji," kata Ketua LMDH Kemuning Asri, Sugiyarno (51) di Bukit Asmoro, Selasa (24/4/2018).
Puncak Asmoro dengan view Selat Bali
Bukit yang berada di wilayah Gombengsari Kecamatan Kalipuro dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Banyuwangi itu berada di ketinggian 640 meter di atas permukaan laut (MDPL) memiliki luas permukaan bukit 1 hektare.
Karena cerita yang berkembang itulah, lahan yang dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kemuning Asri dan Kelompok Sadar Wisata Gombengsari melakukan penataan untuk dijadikan destinasi wisata baru.
Baca juga:
5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
"Keindahan yang ditawarkan, udara yang sejuk, jajaran pohon Pinus dan Mahoni, pondok bertingkat sebagai spot swafoto yang sangat instagramable dengan latar belakang Selat Bali dan 3 gunung (Raung, Meranti, dan Merapi) merupakan daya tarik utama yang ditawarkan," katanya promosi.
Untuk menuju Puncak Asmoro, ada dua jalur yang bisa dipilih, lewat Lingkungan Lerek yang memiliki medan landai atau Lingkungan Kacangan yang memiliki jalur lebih pendek tapi lebih menantang, naik turun.
Sugiyarno menambahkan, sebagai destinasi wisata baru, setiap pengunjung Puncak Asmoro dikenakan tarif yang cukup murah Rp 2 ribu per orang.
Salah satu pengunjung, Lisa (15) mengaku sering datang ke Puncak Asmoro bersama teman sekelasnya. Dia yang masih duduk di kelas 3 SMP sering berkumpul dan berfoto bersama di bukit itu sebagai kenang-kenangan.
Tetapi kali ini dia datang hanya berdua bersama Permata Sari (13) sahabat karibnya. Dia juga mengaku bukit ini sangat mujarab mengobati kepenatan dan menenangkan pikiran seperti ketika akan menghadapi ujian nasional.
Baca juga:
ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
"Di sini kan lumayan bagus. Lihat Selat Bali di arah timur, kelihatan sejuk. Untuk diabadikan di IG (Instagram, red)," ujar Sari.
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Yohanes
URL : https://jatimnow.com/baca-2085-munculnya-wisata-puncak-asmoro-berawal-dari-kisah-sepasang-kekasih