Pixel Codejatimnow.com

Ketua NU Bela Eri Cahyadi: Sebagai Pejabat Harus Turun ke Masyarakat

Editor : Budi Sugiharto  Reporter : Farizal Tito
Wali Kota Risma dan Eri Cahyadi
Wali Kota Risma dan Eri Cahyadi

jatimnow.com - Kehadiran Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi di tengah rakyat dinilai sebuah kewajaran. Dan sudah seharusnya pejabat turun ke bawah untuk memastikan program pemerintah.

Wali Kota Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi mendapat kritikan dari politisi NasDem Imam Syafii.

Eri yang sering turun ke lapangan dinilai melakukan pecitraan karena Pilwali Surabaya tak lama lagi digelar. Wali Kota Risma 'ditembak' soal isu mafia perizinan di Pemkot Surabaya.

"Saya kira sebagai pejabat memang kewajibannya untuk merawat atau melaksanakan program pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Saya kira sudah tepat dan tidak ada masalah itu karena dia itu kan kepala Bappeko," jelas Ketua PCNU Kota Surabaya, Muhibbin Zuhri, Sabtu (2/11/2019).

Menurut dia, memang secara formal ada mekanisme Musrenbang.

"Sebagai pejabat itu harus turun langsung kemasyarakat untuk menjawab tantangan masyarakat tersebut," tegasnya lagi.

Eri dinilai figur Nahdliyin yang menjadi pejabat harus memposisikan antara kebijakannya dengan kebutuhan masyarakat.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Dia memang dari kultur dan keluarga NU, dia memahami sekali atas kelaziman, kebiasaan kebiasaan atau nilai-nilai yang berkembang di masyarakat NU," jelasnya.

"Mudah-mudahan di dalam konteks jabatan, beliau bisa menjadi pertimbangan untuk lebih menyesuaikan diri antara kebijakannya dengan kebutuhan masyarakat," tambah Muhibbin.

Ada isu Eri Cahyadi disiapkan menjadi penerus Tri Rismaharini menjadi Wali Kota Surabaya?

"Untuk konteks dia sebagai calon wali kota itu kan belum, jika santer itu kan menurut pandangan orang-orang," jawabnya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Tapi dalam pandangan saya, sekarang ini beliau pejabat Pemkot, secara formal belum menyatakan pencalonan kemudian juga kalau mencalonkan dari mana kita belum tahu, apa iya apa ndak kan belum tentu. Dari pada berspekulasi yang belum-belum ya kita hanya melihat secara objektif posisinya beliau," tambahnya.

Eri dituduh melakukan pencitraan jika urun ke bawah?

"Kalau bisa semua pejabat itu ya gitu (turun ke rakyat) supaya dekat dengan rakyatnya, kalau ada yang menafsirkan bahwa itu pencitraan dan lain sebagainya itu hanya persepsi masing-masing orang ya," jawab dia.