Pixel Codejatimnow.com

Sungai di Mojokerto Tercemar, Diduga Akibat Limbah Usus Ayam

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Sungai Ledeng di Mojokerto tercemar, diduga limbah usus ayam
Sungai Ledeng di Mojokerto tercemar, diduga limbah usus ayam

jatimnow.com - Sungai Ledeng di Dusun Sememi, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto diduga tercemar limbah usus ayam yang dibuang oknum pengusaha rumahan kripik usus.

Afandi (50) warga setempat mengatakan, Sungai Ledeng diduga tercemar usus limbah sudah hampir puluhan tahun lebih.

"Penyebabnya karena kotoran usus ayam yang dibuang ke sungai oleh pengusaha kripik usus. Usus diambil dari pemotongan ayam, lalu dibawa ke sini dan kotorannya itu dibuang ke sungai," kata Afandi saat ditemui wartawan, Selasa (5/11/2019).

Dampak dibuangnya kotoran usus dan lemak, lanjut Afandi, sumber mata air ikut tercemar dan tidak bisa digunakan untuk sehari-hari atau tidak layak konsumsi. Beberapa warga juga mengalami sakit demam berdarah.

"Sumber mata air sumur tercemar seperti ada minyak. Baunya sangat menyengat kalau musim panas. Kalau untuk konsumsi masak, minum kami membeli air galon," bebernya.

Baca juga:
Air Sungai Mendadak Berubah Jadi Merah Gegerkan Warga di Pamekasan

Pengusaha rumahan kripik usus di Dusun Sememi dan Dusun Bangsri ada sekitar delapan usaha. Diduga pengusaha itu bukan warga asli sekitar dan hanya memakai tempat usaha.

"Kalau kemarau airnya berwarna merah, jika ada orang lewat pasti kayak mau muntah. Dampak di pertanian yang sangat besar, produksi padi merosot tajam," tambahnya.

Baca juga:
Sungai di Pasuruan Tercemar Limbah Perusahaan, Warga Geruduk DLH

Warga yang terdampak sudah menegur perangkat desa agar menindaklanjuti tercemarnya Sungai Ledeng agar pengusaha tidak membuang kotoran usus ke sungai.

"Warga sudah lapor ke desa biar pemilik usaha tidak membuang kotoran usus dan lemak. Repot juga mas, karena pekerjanya sebagian besar warga sini. Kami berharap agar pengusaha kripik usus tidak buang kotoran usus dan lemak di sungai. Silahkan usaha tapi jangan mencemari lingkungan," tandasnya.