Pixel Codejatimnow.com

Mbah Hawati Sempat Jualan Es Dawet Hingga Rujak dengan Gerobaknya

Editor : Budi Sugiharto  Reporter : Fajar Mujianto
Mbah Hawati saat mendorong gerobaknya di Kawasan Ngagel/Foto: Fajar Mujianto-jatimnow.com
Mbah Hawati saat mendorong gerobaknya di Kawasan Ngagel/Foto: Fajar Mujianto-jatimnow.com

jatimnow.com - Tidak terasa Mbah Hawati (65) sudah hampir 25 Tahun jualan. Dari es dawet, rujak hingga gorengan.

Nenek yang tinggal di kawasan Ngagel, Surabaya ini sekarang jualan gorengan, buah hingga kerupuk. Dengan gerobak miliknya, ia setiap pagi hingga sore keliling hingga Dinoyo.

"Iya ini semua dagangan titipan warga," kata Mbah Hawati saat ditemui di depan sebuah toko roti di kawasan Dinoyo, Rabu (13/11/2019) siang.

Dahulu ia pernah berjualan rujak dan es dawet. "Itu dulu, saya sudah 25 tahun jualan," kata Mbah Hawati.

Baca juga:
Video: Pedagang Keliling Mbah Hawati Menuai Simpati

Saat ini, kata Mbah Hawati, dagangan gorengan hingga buah segar dijual serba Rp 1000.

"Kabeh sewuan," kata Mbah Hawati yang berstatus janda ini.

Baca juga:
Uang Rp 45 Ribu Hasil Jualannya Dicuri, Mbah Hawati Tak Lapor Polisi

Setiap hari, Mbah Hawati baru pulang ke rumahnya sekitar Pk 15.00-16.00 Wib. Tidak selalu dagangan gorengan, kacang hingga kerupuk yang dijajakan ludes terjual.

"Kadang pulang bawa Rp 200 ribu-Rp 300 ribu. Saya dapatnya Rp 30 ribu-Rp 40 Ribu," ungkap Mbah Hawati.