Pixel Codejatimnow.com

Drama Penculikan dan Penyekapan Anak untuk Peras Ibu Dibongkar Polisi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Fauzi (dua dari kiri), anak yang mengaku diculik dan disekap untuk memeras uang ibunya
Fauzi (dua dari kiri), anak yang mengaku diculik dan disekap untuk memeras uang ibunya

jatimnow.com - Skenario serta drama penculikan dan penyekapan yang dibuat Ahmad Nur Fauzi untuk memeras ibunya sendiri akhirnya terbongkar. Pemuda 25 tahun asal Jalan Medayu Selatan VI, Rungkut, Surabaya itu akhirnya digelandang polisi.

Skenario itu dibuat Fauzi hanya untuk meminta uang Rp 100 juta kepada ibunya. Sebab, sopir taxi online itu terlilit tanggungan untuk menebus dua mobil keluarga yang digadaikannya.

Drama itu terbongkar setelah Siti Nuryati, ibu kandung Fauzi melapor ke Polrestabes Surabaya tentang penculikan dan penyekapan yang menimpa Fauzi, anaknya. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti Tim Unit Jatanras, yang bergerak ke lokasi penyekapan, sesuai yang diterima Siti.

"Kami amankan yang bersangkutan (Fauzi) di sebuah penginapan dekat kampus di Surabaya timur," terang Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto, Sabtu (28/12/2019).

Alamat itu dilacak setelah Siti mendapat pesan WhatApp (WA) dari nomor tak dikenal yang berbunyi Fauzi telah diculik dan disekap. Sehingga Siti diminta menyediakan uang tebusan sebesar Rp 100 juta. Bila tidak dipenuhi, Fauzi akan dibunuh.

"Saat kami temukan yang bersangkutan, dia sendirian di kamar hotel. Dia mengakui bila yang mengirim pesan WA itu ke ibunya adalah dirinya sendiri," jelas Iwan.

Atas fakta itu, Fauzi kemudian dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk diperiksa. Dalam pemeriksaan terungkap bila uang Rp 100 juta itu disiapkan Fauzi untuk menebus gadai dua mobil milik keluarganya.

"Jadi penculikan dan penyekapan yang diinformasikan itu hanyalah skenario yang bersangkutan untuk mendapatkan uang Rp 100 juta dari ibunya sendiri," beber Iwan.

Dalam aksinya, lanjut Iwan, tersangka Fauzi menggunakan ponsel dan nomor baru. Sementara ponsel lamanya dimatikan agar terkesan ia benar-benar menjadi korban penculikan dan penyekapan.

Setelah Fauzi diamankan, Tim Unit Jatanras melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan pemilik rekening tabungan yang disiapkan untuk menerima uang Rp 100 juta dari Siti, yaitu Sugianto. Dalam pemeriksaan Sugianto mengaku meminjamkan tabungan dan rekeningnya ke tetangganya berinisial G.
"Sugianto tidak tahu jika rekening tabungannya akan digunakan untuk sarana menipu. Dia masih kami mintai keterangan dengan status sebagai saksi," beber Iwan.

Sementara, Fauzi mengaku melakukan skenario itu lantaran kehabisan uang untuk menebus dua mobilnya yang telah digadaikan. Ia mengaku salah dan selama ini kurang terbuka dengan orangtuanya.

"Saya terpaksa, karena selama ini saya tertutup dengan orangtua saya," ucap Fauzi.