Pixel Codejatimnow.com

Bertemu Khofifah, Bambang DH Bahas Rumah Rehab Pecandu Narkoba

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Bambang DH saat bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (24/12/2019)
Bambang DH saat bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (24/12/2019)

jatimnow.com - Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Bambang DH sempat bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan keduanya beberapa waktu lalu itu untuk membahas rumah rehab pecandu narkoba.

Bambang DH yang juga anggota DPR RI itu menegaskan, tidak ada pembahasan tentang Pilwali Surabaya 2020. Sebab menurutnya, pemberian rekom bagi calon kepala daerah adalah domain kewenangan dari DPP PDIP.

Mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini menyebut, PDIP memiliki mekanisme yang jelas dalam menentukan sosok yang diberi mandat rekom untuk maju dalam kontestasi pilkada, termasuk Pilwali Surabaya.

"Ya, ada mekanisme yang jelas dari PDIP. Pertama, kita ada yang namanya penjaringan melalui sistem fit and proper test. Itu dilakukan di DPC masing-masing daerah yang menyelenggarakan pilkada," terang Bambang DH, Selasa (31/12/2019).

Baru setelah fit and proper tes selesai, maka hasilnya dibawa ke DPP untuk diputuskan siapa yang paling layak untuk diberi mandat rekom.

Saat ini, PDIP memang belum menentukan siapa sosok yang diberikan mandat untuk maju dalam Pilwali Surabaya 2020. Namun ia memastikan bahwa siapapun itu, adalah orang yang memang layak dan berkompeten untuk memimpin Surabaya ke depan.

Santer dikabarkan bahwa PDIP telah berkonsultasi dengan Gubernur Khofifah untuk menentukan siapa sosok yang diberi restu oleh orang nomor satu di Jawa Timur tersebut untuk maju dalam Pilwali Surabaya.

Kabar itu mencuat saat Bambang DH melakukan pertemuan dengan Gubernur Khofifah pada Sabtu (24/12/2019) di Gedung Negara Garahadi.

Baca juga:
Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya

Bambang kembali menegaskan bahwa pertemuan itu membahas tentang rekomendasi dari dirinya agar di Jawa Timur membangun tempat rehabilitasi khusus untuk pecandu narkoba.

"Tidak ada pembicaraan soal Pilwali (Surabaya). Sama sekali. Hanya saya sampaikan adanya kebutuhan tempat seperti rumah rehabilitasi untuk pencandu narkoba. Karena angka penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur ini tertinggi nomor satu di Indonesia," tutur Bambang DH.

Ia sendiri belum bisa mengatakan siapa calon terkuat untuk diberi rekom PDIP. Sebab semua calon dari kader PDIP sama-sama memiliki kans. Tak menutup kemunkinan, calon nonkader.

Sementara itu, orang dekat Gubernur Jawa Timur Trisnadi juga menepis anggapan adanya pembicaraan khusus yang dilakukan Bambang DH maupun partai lain terkait Pilwali Surabaya dengan Gubernur Khofifah.

Baca juga:
Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim

Trisnadi memastikan bahwa sampai saat ini Gubernur Khofifah netral dan tidak memihak siapapun tokoh atau partai dalam kontestasi Pilwali Surabaya.

"Tidak ada, ibu gubernur netral, tidak berpihak pada siapapun. Beliau milik semua warga Jawa Timur. Kalaupun ada yang mengklaim dukungan atau restu ibu, silahkan saja. Tapi yang jelas ibu tidak dalam posisi tersebut," ucapnya.

Menurutnya, ada beberapa bakal calon yang mengklaim dan membawa-bawa nama gubernur dalam mensosialisasikan diri mereka jelang Pilwali Surabaya. Sehingga banyak yang mengira Gubernur Khofifah memihak pada tokoh calon tertentu.

"Padahal tidak. Baik ke personal maupun kepada partai. Ibu memastikan bahwa beliau ada pada posisi equal distance pada semua pihak," pungkas Trisnadi.