Pixel Code jatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

NU dan Muhammadiyah Sehati dengan MA untuk Surabaya Lebih Maju

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Jajeli Rois
Machfud Arifin bersama Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri
Machfud Arifin bersama Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri

jatimnow.com - Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin bersilaturahmi ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Jumat (14/2/2020).

Machfud Arifin atau MA yang saat itu didampingi Ketua Tim Pemenangan Gus Amik disambut hangat di kantor kedua ormas tersebut. Suasana berlangsung gayeng dengan gaya khas Suroboyoan.

"Terima kasih kepada Pak Machfud yang berkunjung ke Kantor Muhammadiyah Surabaya," ujar Ketua PDM Surabaya, Dr Mahsun Jayadi.

"Suasananya seperti dikunjungi wali kota," tambah Sekretaris PDM Surabaya, M Arifan.

Selain Ketua dan Sekretaris PDM, pertemuan tersebut juga dihadiri Bendahara PDM Marjuki dan pimpinan lainnya serta Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Ach Zainul Arifin.

Di depan para pengurus PDM Surabaya, Machfud Arifin memperkenalkan diri hingga bercerita proses dimulainya dorongan dari berbagai tokoh masyarakat seperti Soekarwo saat menjabat Gubernur Jatim, Abdul Halim Iskandar saat menjabat Ketua DPRD Jatim hingga mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Mantan Kapolda Jatim itu juga menyampaikan komitmennya untuk mengikuti Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020. Ia mengaku ingin mengabdi kepada masyarakat Surabaya, memberikan manfaat dan menjadikan Surabaya lebih maju lagi.

Para pimpinan Muhammadiyah Surabaya pun mengajukan berbagai pertanyaan kepada Machfud Arifin dengan gaya Suroboyoan tentang langkah ke depan yang akan dilakukan jika terpilih sebagai Wali Kota Surabaya.

Machfud Aarifin bersama pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota SurabayaMachfud Aarifin bersama pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya

Machfud pun menjawab semua pertanyaan dari para pimpinan Muhammadiyah tersebut. Apa yang disampaikan arek Ketintang, Surabaya itu dinilai sehati dengan pemikiran Muhammadiyah.

"Saya orang Surabaya. Saya cinta Surabaya. InsyaAllah saya mau mengabdikan diri saya untuk kota kelahiran saya," ungkap Machfud Arifin.

Ia mengajak Muhammadiyah serta ormas dan elemen masyarakat lainnya untuk membangun kota terbesar kedua di Indonesia ini dan menjadikannya lebih maju lagi.

"Mari benahi bersama-sama. Tentunya perlu dukungan, saling bahu-membahu membangun Surabaya untuk mengejar ketertinggalan," tutur Machfud.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Usai bersilaturahmi di Muhammadiyah, bacawali yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melanjutkan perjalanan menuju ke Kantor PCNU Surabaya.

Machfud disambut langsung Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri serta pengurus PCNU lainnya. Machfud pun menceritakan proses awal dan komitmennya sehingga ikut running di Pilwali Surabaya 2020.

"Saya kira bagus lah di antaranya memang ingin untuk lebih bermanfaat bagi warga Surabaya. Beliau kan kelahiran Surabaya juga ingin memberikan kemanfaatan dengan ikut running sebagai calon wali kota," ucap Muhibbin.

Muhibbin mengucapkan syukur dan gembira ketika Machfud maju sebagai calon wali kota Surabaya.

"Karena beliau sebagai orang NU, warga NU dan dari kultur NU. Kita ingin dengan begitu beliau bisa lebih memahami keadaan yang di mana masyarakat Surabaya orang NU-nya banyak," jelasnya.

"Sehingga lebih mengerti karakteristik masyarakatnya, kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya sehingga kita berharap kalau dikersane (ditakdirkan) beliau terpilih menjadi wali kota, ya akan lebih membawa warga Surabaya ini lebih sejahtera lahir batin dan Surabaya harus lebih baik," tambah Muhibbin.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Ia melanjutkan, pertemuan itu tidak membicarakan dukungan karena Machfud dinilai sudah memahami NU sebagai ormas bukan partai politik. Namun kedekatannya dengan ulama atau kiai-kiai NU menunjukkan keahklakan Machfud.

"Kita melihat beliau meminta doa restu, pamitan ke kiai-kiai NU, ini suatu ahklak yang baik. Harus kita apresiasi dan itu menunjukkan kedekatan dengan kiai-kiai," tuturnya.

Selain dekat dengan kiai, Machfud Arifin juga dikenal dekat dengan ormas dan tokoh agama lainnya. Kata Muhibbin, hal itu harus dilakukan pemimpin.

"Ya harus, karena ketika seorang menjadi pemimpin Surabaya itu memimpin masyarakat yang majemuk. Jadi tidak hanya NU," paparnya.

Tapi, ia punya keyakinan dan haqul yakin kalau kader NU atau warga NU diberikan kesempatan untuk memimpin Surabaya, optimis dapat memimpin lebih bagus.

"Karena dari sisi ideologis kebangsaannya jelas NU atau warga NU bisa mantap. Yang kedua, dari sisi keagamaannya kalau orang NU tentu terbuka, gampang semrawung, itu saya kira potensi. Ini bicara harapan bahwa Surabaya dipimpin oleh kader NU atau warga NU tentu sebagai pimpinan ikut bangga," tandasnya.