Pixel Codejatimnow.com

Warga Kluncing Banyuwangi Sulap Sungai Jadi Destinasi Wisata Ikan

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Bupati Azwar Anas berikan ribuan bibit ikan pada warga Desa Kluncing
Bupati Azwar Anas berikan ribuan bibit ikan pada warga Desa Kluncing

jatimnow.com – Warga Desa Kluncing Banyuwangi dalam jangka waktu kurang delapan bulan menjadikan sungai kecil yang dulunya kotor menjadi sebuah kolam ikan yang bersih dan kini menjadi lokasi wisata baru.

Desa Kluncing yang berada di Kecamatan Licin Banyuwangi berada di kaki Gunung Ijen. Berada tidak jauh dari Kota Banyuwangi, jaraknya kurang lebih 15 kilometer dari pusat kota.

Memasuki kawasan Kampung Ikan, para pengunjung akan disambut pemandangan indah khas pegunungan. Sungai yang menjadi kolam ikan mengalir di halaman depan rumah warga sepanjang satu kilometer. Ikan air tawar yang beraneka ukuran dan warna menambah kesegaran suasana di kampung tersebut.

"Tempat ini sangat luar biasa. Di sini bisa melihat ikan yang begitu banyak di dalam aliran sungai yang jernih. Pemandangannya indah, sejuk, juga sekaligus bisa menikmati olahan ikan dan menu lainnya yang sangat lezat," kata Bupati Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi Desa Kluncing, Senin (2/3).

Sebelum menjadi destinasi wisata Kampung Ikan, siapa sangka jika dulunya sungai yang menjadi objek wisata tersebut banyak sampah dan menjadi tempat berbagai aktivitas warga seperti mandi, mencuci pakaian hingga buang hajat.

"Desa ini adalah contoh, apabila warga mau berubah menjadi lebih baik, manfaatnya pasti besar. Siapa sangka tempat yang begitu indah dan cantik ini dulunya kotor dan kurang sedap dipandang," ujar Anas.

Salah satu pemuda penggerak perubahan di kampung tersebut adalah Rusady Awanto, yang akrab dipanggil Wawan. Wawan mengisahkan jika dulu sungai di desanya tersebut kotor.

"Dulu warga mandi, cuci baju, BAB di sungai ini. Bahkan setiap Magrib pasti ada banyak kantong kresek berisi sampah yang dibuang di sungai," kata Wawan.

Sebagai penghobi ikan, Wawan lantas mempunyai ide memelihara ikan di aliran sungai tersebut. Dia juga mengajak rekannya untuk ikut serta

Baca juga:
Puncak Kunjungan Wisatawan di KBS Diprediksi 14 April, Ini Antisipasi Parkirnya

"Saya lalu nekat menaruh ikan di sungai dengan diberi sekat. Ternyata setelah diberi ikan dalam satu dua hari jumlah sampah yang dibuang pun berkurang. Banyak warga tertarik, dan akhirnya sungkan mau buang kotoran di sungai. Mereka lalu ikut-ikutan pelihara," ujarnya.

Kegiatan Wawan ini lalu diikuti tokoh masyarakat sekitar, termasuk kepala desa setempat. Mereka bersama warga lalu ramai-ramai menaruh ikan-ikan mereka di aliran sungai.

"Setelah satu bulan, akhirnya tidak ada lagi warga yang membuang sampah di sungai. Tidak ada yang buang air besar di sungai pula. Bahkan, warga yang sempat tidak punya WC, langsung membuat WC di rumahnya karena sungkan dengan sungai yang sudah jernih tersebut," jelas Kepala Desa Kluncing, Sunawi.

I mengaku bersyukur, kini desanya bisa dikembangkan menjadi wisata Kampung Ikan. Bersama dengan Dinas Perikanan Banyuwangi, Sumawi bertekad mengembangkan kampung ini menjadi kawasan wisata terpadu.

Wisatawan bisa menyaksikan mulai pembibitan ikan, pembesaran, hingga menikmati kuliner ikan di kampung tersebut.

Baca juga:
KBS Tambah Satwa Baru, Merak Putih dan Buaya Siam Sambut Wisata Lebaran

"Di sana juga disediakan kantin, dan menunya ada ikan hasil peliharaan warga. Tadi Pak Bupati mengaku sangat puas dengan masakan kantin yang dikelola ibu-ibu PKK setempat," kata Sumawi.

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Hari Cahyo menambahkan apa yang dilakukan oleh warga setempat adalah bagian dari program Barkanli (Tebar Ikan Terkendali).

"Program ini terus berkembang dengan memelihara ikan keranda, mina sawah dan mina padi. Kami akan terus bina warga yang berminat. Di Banywuangi sudah ada sepuluh kawasan serupa," terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Anas juga menyerahkan bantuan dua ribu bibit ikan nila dan tombro kepada warga. Anas pun memasukkan langsung bibit-bibit ikan tersebut ke dalam kolam mina sawah milik warga.