jatimnow.com - Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menyapa warga Krembangan Jaya Selatan RW VII, Surabaya, Kamis (12/3/2020). Di sini ia mendapat keluhan banyaknya lulusan sarjana menganggur hingga PKL.
"Ini bentuk sapa warga. Menyapa warga sambil mendengar aspirasinya apa, kebutuhan yang ada di lingkungan sini," ujar Machfud Arifin.
Mantan Kapolda Jatim ini berharap agar warga mendapatkan pelatihan hingga menjadi wirausaha.
"Ya rata-rata terkait aktivitas ekonomi, PKL, dagang nggak boleh lagi. Saya dengerin, tentunya nanti akan ada solusi yang tepat," terangnya.
Machfud Arifin menerangkan, warga yang bekerja menjadi pedagang kaki lima (PKL) adalah pejuang-pejuang ekonomi untuk keluarganya yang harus dijaga dan dilindungi bersama.
"Kalau dia nggak kerja, dijagain 1000 tentara dijagain 1000 polisi, kalau dia laper pasti akan berbuat yang lain (kejahatan)," sambung Machfud.
Machfud Arifin bersama warga Krembangan Jaya Selatan RW VII, Surabaya
Ia menyebut bahwa PKL perlu ditata lebih baik lagi dan nyaman. Sebab menurutnya, Surabaya memiliki kekuatan kuliner.
"Tinggal diatur, ditata yang lebih rapi. Ini kita hidupkan kembali dengan baik," tutur arek asli Ketintang, Surabaya ini.
Disinggung penggusuran PKL di Surabaya, Machfud Arifin menilai hal itu menjadi persoalan sosial dan ekonomi.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"Kita tertibin, kita rapiin, kita berikan ruang," tegasnya.
Machfud Arifin juga mendapat keluhan jika banyak lulusan sarjana yang masih kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan. Ia pun menawarkan solusinya.
"Lulusan sarjana sangat banyak, tetapi habis itu ke mana-mana susah. Daftar pegawai negeri juga terbatas, swasta juga terbatas, mau nggak mau harus dilatih untuk berwirausaha, kemandirian usaha dengan cara diberikan pelatihan sehingga mandiri bagi dirinya sendiri dan keluarganya," paparnya.
Machfud Arifin saat berbincang dengan seorang purnawirawan TNI AL di Krembangan Jaya Selatan RW VII, Surabaya
Sembari itu, ia berharap Pasar Turi kembali dibuka dan dapat menampung ribuan pedagang. Tempat hiburan seperti THR juga perlu dihidupkan kembali.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Banyak tepat hiburan seperti THR yang nggak hidup. Kalau itu buka tentunya efek ekonomi bagi ketenagakerjaan. Ekonomi bergaris lurus dengan kejahatan," jelasnya.
"Kalau orang menganggur nggak punya pekerjaan, anak putus sekolah, malam-malam begadang dan melirik ke sana kemari bisa berbuat yang lain (kejahatan)," tambah Machfud Arifin.
Dalam acara sapa warga di Krembangan Jaya Selatan itu, Machfud Arifin mendapatkan banyak dukungan dan doa. Dalam kesempatan itu, dia juga menyapa seorang pensiunan tentara yang duduk di kursi roda.
Mata purnawirawan TNI AL itu tampak berkaca-kaca ketika disapa Machfud Arifin.