Pixel Codejatimnow.com

Imbas Wabah Virus Corona, Mojotirto Festival di Kota Mojokerto Ditunda

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari

jatimnow.com - Mojotirto Festival yang biasa digelar rutin setiap tahun di Kota Mojokerto, ditunda. Keputusan itu terungkap saat pembentukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di kota ini.

"Kami melibatkan seluruh unsur forkopimda termasuk unsur masyarakat yang ada di Kota Mojokerto, kami satukan semua. Ada 6 satuan tugas dan semua unsur terlibat," kata Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, Senin (16/3/2020).

Ning Ita panggilan akrab Wali Kota Ika Puspitasari menambahkan, untuk membatasi penyebaran Virus Corona (Covid 19), Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menunda sejumlah kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa.

"Termasuk agenda Pemkot Mojokerto yakni Mojotirto Festival. Kemudian satuan pendidikan melalui surat edaran yang kami terbitkan tadi malam, mulai hari ini kami liburkan dan proses kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah melalui sosial media," bebernya.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Sementara untuk tempat pelayanan publik seperti lembaga, instansi dan badan usaha yang banyak melibatkan kegiatan masyarakat, diwajibkan menyediakan perangkat pencegah penyebaran virus tersebut.

"Pabrik, hotel, mal dan sebagainya untuk memberikan fasilitas cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer serta memberlakukan thermal scanner kepada pengunjung ataupun buruh dan pegawai yang masuk ke area tersebut. Teknis nanti bisa dijelaskan dari kapolres karena di sini keterlibatan aktif dari Polri dan TNI di 6 satgas," beber Ning Ita.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Hingga hari ini, ada satu orang dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) dan saat ini kondisinya stabil atau bisa dinyatakan negatif Corona.

"Pernah dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo dan dirujuk ke RSUD Sidoarjo, karena rumah sakit di sini tidak termasuk rumah sakit yang ditunjuk menjadi rujukan di Jawa Timur. Kemarin ada 37 orang ODR (orang dalam pengawasan) dan saat ini tinggal 18 orang," pungkasnya.