Pixel Codejatimnow.com

Wabah Virus Corona

Mal Pelayanan Publik di Banyuwangi Tetap Buka, Patuhi Aturannya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengecek aktivitas di Mal Pelayanan Publik
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengecek aktivitas di Mal Pelayanan Publik

jatimnow.com - Mal Pelayanan Publik (MPP) Banyuwangi tetap melayani warga setiap hari seperti biasanya. Untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), di MPP dibersihkan dengan disinfektan dan disediakan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan berbasis alkohol.

"MPP tetap buka, saya sudah cek ke sana. Dan beberapa titik dibersihkan secara lebih sering, seperti pintu, mesin nomor antrean, mesin layanan mandiri, mesin nilai kepuasan warga dan sebagainya yang kerap disentuh banyak orang. Juga ada pembersih tangan. Adapun area playground untuk sementara saya minta ditutup," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Selasa (17/3/2020).

MPP Banyuwangi melayani hingga 1.000 warga setiap hari. Di sana, 213 izin atau dokumen dilayani dalam satu tempat. MPP Banyuwangi adalah MPP pertama di Indonesia yang diinisiasi pemerintah kabupaten.

Bupati Anas menambahkan, MPP Banyuwangi juga tetap mengajak pengunjung bersenam. Setiap dua jam, pelayanan berhenti dan petugas bersama warga senam bersama sekitar 10 menit. Tradisi ini sudah dilakukan sejak awal 2019 untuk mengampanyekan olahraga teratur bagi semua warga.

Selain MPP, Pemkab Banyuwangi juga tetap membuka Pasar Pelayanan Publik, yaitu semacam MPP mini yang terintegrasi dengan pasar tradisional. Di Banyuwangi telah ada dua Pasar Pelayanan Publik, yaitu di Pasar Genteng dan Pasar Rogojampi. Pencegahan terhadap Virus Corona juga diterapkan.

Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono menyebut, kendati MPP dan Pasar Pelayanan Publik tetap buka, pihaknya mengimbau warga untuk memanfaatkan layanan online sehingga meminimalisir interaksi secara langsung.

"Yang sedikit berubah saat ini adalah untuk sementara petugas pelayanan publik tidak bersalaman dengan warga yang mengurus izin atau dokumen. Mohon dimaklumi, itu bukan berarti sombong, tapi sama-sama mencegah," ujarnya.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Mujiono menambahkan, terkait pencegahan Covid-19, Pemkab Banyuwangi mengambil kebijakan terintegrasi yang dibagi tiap sektor, mulai kesehatan, pendidikan, pariwisata hingga pelayanan publik.

Di sektor pelayanan publik, salah satu kebijakannya adalah tetap membuka MPP dan Pasar Pelayanan Publik, namun dengan langkah pembersihan, penyediaan pembersih tangan atau fasilitas cuci tangan pakai sabun, pengaturan jarak pengunjung serta imbauan agar warga mengakses layanan online.

"Seluruh kantor pemerintah dan pengelola tempat pelayanan publik juga diinstruksikan meningkatkan kualitas sanitasi kantor dan lingkungannya termasuk menyiapkan fasilitas cuci tangan pakai sabun (CTPS) beserta kelengkapannya bagi karyawan dan pengunjung," ujar Mujiono.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Di tingkat kecamatan, para camat diminta membentuk Satgas Pencegahan Covid-19 dengan berkoordinasi dengan lintas elemen di wilayahnya, termasuk mengebut kampanye hidup sehat hingga ke kampung-kampung.

"Kami juga batasi perjalanan dinas ke luar daerah. Demikian pula dengan sangat terpaksa dan permohonan maaf, kami membatasi kunjungan dari luar daerah, termasuk studi banding dari berbagai kabupaten/kota yang biasanya cukup ramai di Banyuwangi," ujar Mujiono.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi akan mengoptimalkan metode rapat dengan video conference, termasuk rapat dengan camat, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD).