Pixel Code jatimnow.com

Wabah Virus Corona

Pemprov Pasang Room Screening dan Drive Through Disinfektan di Grahadi

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Farizal Tito
Penyemprotan disinfektan di Grahadi
Penyemprotan disinfektan di Grahadi

jatimnow.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menerapkan protokol kesehatan baru di tengah pandemi Covid-19.

Bagi staf dan tamu yang akan masuk ke kantor dan gedung di lingkungan Pemprov Jatim diwajibkan untuk melakukan screening melalui penyemprotan cairan disinfektan.

Salah satu yang menerapkan adalah Gedung Negara Grahadi yang berada di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Mulai hari Senin (23/3/2020), setiap orang baik tamu maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan masuk ke Grahadi harus melalui room screening yang didatangkan khusus dari Universitas Brawijaya Malang.

Alat bernama Sico (Sikat Corona) tersebut akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara otomatis pada setiap orang yang masuk dalam bilik kecil tersebut.

"Kita menyiapkan room screening di setiap kantor pemerintahan di lingkungan Pemprov. Yang kita mulai hari ini adalah di Grahadi. Kemudian menyusul di kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), karena ASN akan tetap masuk kerja dengan sistem satu hari masuk kantor satu hari bekerja di rumah," kata Khofifah, Minggu (22/3/2020).

Yang disemprot cairan disinfektan bukan hanya orangnya. Akan tetapi kendaraan yang masuk ke Grahadi juga discreening dengan penyemprotan disinfektan secara drive through.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

Sebuah tenda menyerupai lorong untuk melakukan penyemprotan disinfektan drive through tersebut. Sehingga kendaraan yang masuk ke lingkungan Grahadi harus berhenti sejenak di lorong tersebut untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.

Secara khusus Gubernur Khofifah meninjau langsung persiapan operasional dua alat screening tersebut. Ia bahkan mencoba sendiri untuk masuk ke dalam Sico dan diseprot cairan disinfektan.

"Caranya mudah. Masuk ke room screening, tekan tombol untuk memulai penyempotan, hanya beberapa detik lalu tekan tombol matikan dan sudah selesai," kata Khofifah.

Ia mengharapkan dengan upaya ini akan turut mencegah penyebaran virus corona di Jawa Timur. Dan masyarakat yang masih harus bekerja atau beraktivitas di lingkungan Pemprov Jatim tetap terjaga tubuhnya dari potensi penularan virus.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

"Namun begitu kami tak henti mengajak masyarakat Jawa Timur untuk beraktivitas di luar rumah kecuali benar-benar urgent. Mulai hari ini pun ASN di lingkungan Pemprov juga kian kami batasi aktivitasnya dengan bekerja di kantor sehari dan bekerja di rumah sehari," papar Khofifah.

Hingga saat ini, update perkembangan Covid-19 di Jatim kian meningkat. Total ada sebanyak 41 kasus positif Covid-19 yang tersebar di Surabaya, Malang Raya, Magetan, Sidoarjo dan Blitar.  Tercatat 999 Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan juga 88 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Saya terus mengimbau agar masyarakat tinggal di rumah dan keluar hanya untuk sesuatu yang urgent, hindari keramaian, tunda jika akan menyelenggarakan kegiatan yang akan mengundang banyak orang, makan makanan yang sehat, olah raga yang cukup dan terus berdoa agar penyebaran Covid-19 segera terhenti," pungkasnya.