Pixel Code jatimnow.com

Cegah Corona, AMSI Galang Dukungan Pengadaan APD Bagi Jurnalis Jatim

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Budi Sugiharto
Virus Corona/ Wikipedia
Virus Corona/ Wikipedia

jatimnow.com - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur berinisiatif menggalang dukungan dan bantuan dalam pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, hand sanitizer, serta suplemen kesehatan bagi para wartawan.

Organisasi perusahaan media siber ini membuka diri untuk menerima bantuan atau sumbangan berupa APD tersebut karena para pekerja media dan jurnalis tetap harus melakukan liputan di lapangan di tengah wabah Virus Corona (Covid-19) yang terus bertambah jumlah korbannya.

Ketua AMSI Jatim, Arief Rahman mengatakan di tengah upaya pemerintah untuk mensosialisasikan bekerja dari rumah atau work from home, para jurnalis tidak bisa tinggal diam di rumah.

"Ini sudah seperti situasi perang. Dan yang berada di garda depan bukan hanya tenaga medis dan paramedis, namun juga para jurnalis," katanya dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (23/3/2020).

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

Wartawan atau jurnalis menjadi ujung tombak penyampai informasi akurat pada publik.

Berita dan informasi terkait penyebaran Virus Corona ini harus tersampaikan dengan baik pada masyarakat agar publik bisa lebih peduli, berhati-hati dan ikut berpartisipasi menekan angka infeksi dan kematian akibat Covid-19.

"Mereka ini rentan sekali terpapar Virus Corona, sedangkan alat pelindung dirinya tidak memadai. Sudah ada contohnya jurnalis yang kemarin sempat mewawancarai dan berinteraksi Menhub dan Wali Kota Bogor, akhirnya ikut menjadi ODP," paparnya.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

Pengurus Badan Pengawas dan Pertimbangan AMSI Pusat, Dwi Eko Lokononto mengatakan jika APD semakin langka dan susahnya mendapatkan masker maupun hand sanitizer.

"Kami sangat mendukung social distancing, jaga jarak sosial dan bekerja dari rumah. Tapi bagi jurnalis media, banyak yang tidak punya pilihan karena harus tetap terjun ke lapangan sebagai pejuang informasi," katanya.